Ntvnews.id, Jakarta - Partai Gerindra meresmikan gedung sekretariat baru Gerakan Kristiani Indonesia Raya (GEKIRA) di Jalan Cempaka Putih Raya No. 7, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Juni 2025. Peresmian ini dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pembina GEKIRA, Hashim Djojohadikusumo, yang menegaskan bahwa Gerindra adalah satu-satunya partai politik di Indonesia yang memiliki organisasi sayap khusus umat Kristiani.
Dalam sambutannya, Hashim menyampaikan apresiasi atas dukungan dari tokoh-tokoh Kristiani yang telah membantu pengadaan gedung megah tersebut. Ia juga secara terbuka menyebut bahwa gedung baru GEKIRA bahkan lebih mewah dari kantor pusat Partai Gerindra di Ragunan.
"Saya kira ini kantor sekretariat paling mewah, mungkin kantor pusat Gerindra di Ragunan juga kalah. Terima kasih Pak Nur Din Tapu Bolon dan keluarga atas komitmennya yang luar biasa," kata Hashim di hadapan para tokoh GEKIRA dan tamu undangan.
Hashim menekankan bahwa kehadiran GEKIRA merupakan bentuk nyata komitmen Gerindra terhadap keberagaman agama di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa GEKIRA menaungi unsur Kristiani dari berbagai denominasi, termasuk Katolik, Protestan, Ortodoks, bahkan aliran-aliran minoritas seperti Sunda Wiwitan.
“Gerindra adalah satu-satunya partai yang memiliki sayap Kristiani. Tidak ada partai lain yang memiliki sayap Hindu, Buddha, Konghucu, apalagi aliran kepercayaan,” ujarnya.
“Kami menerima semua umat, semua ras, dan semua suku. Indonesia adalah rumah bagi kita semua," tambahnya.
Hashim juga menyinggung keberanian Presiden Prabowo Subianto dalam mengambil keputusan nasional secara adil dan menyeluruh, termasuk soal penguatan kedaulatan wilayah di Aceh. Menurutnya, ini adalah wujud nyata dari politik inklusif yang dijunjung oleh Partai Gerindra.
“Kami di Gerindra mendukung pimpinan nasional yang memimpin dengan adil bagi semua umat, semua suku, semua kelompok,” pungkasnya.
Peresmian ini menjadi simbol kuat keterbukaan Partai Gerindra terhadap keberagaman, sekaligus penegasan posisi GEKIRA sebagai wadah aspirasi umat Kristiani dalam konstelasi politik nasional.