Donald Trump Tak Lanjutkan Serang Iran dan Mau Ciptakan Perdamaian

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jun 2025, 17:42
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Dok/Leah Millis/Reuters) Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Dok/Leah Millis/Reuters)

Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan tidak berencana melanjutkan aksi militer terhadap Iran dan kini fokus untuk mengejar kesepakatan damai dengan Tehran, demikian laporan Axios pada Minggu, 22 Juni 2025, mengutip seorang pejabat pemerintahan AS.

Dilansi dari Axios, Senin, 23 Juni 2025, tak lama setelah serangan ke fasilitas nuklir Iran, Trump menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menyampaikan hasil operasi militer dan menegaskan bahwa langkah selanjutnya adalah membuka jalan menuju perundingan damai.

“Presiden tidak berniat melanjutkan serangan. Ia siap merespons jika Iran membalas, tetapi dia telah menyatakan ke Netanyahu bahwa tujuannya adalah menciptakan perdamaian,” ujar sumber dari pihak AS.

Baca Juga: Terpopuler: Viral! Video Pemuda di Bekasi Aniaya Ibu Kandung, Usai Serang Iran Trump Bicara dengan Netanyahu

Seorang pejabat Israel juga membenarkan pernyataan tersebut, menyampaikan bahwa “Amerika telah menyatakan secara jelas bahwa mereka ingin mengakhiri eskalasi ini. Mereka tidak keberatan jika Israel terus melancarkan operasi militer, tapi bagi mereka, misi sudah selesai.”

Dalam waktu 48 jam sebelum AS melancarkan serangan, militer Israel dilaporkan telah menghancurkan sejumlah sistem pertahanan udara Iran atas permintaan langsung dari Washington, berdasarkan informasi dari pejabat Israel dan Amerika.

AS dikabarkan juga memberikan daftar sistem pertahanan yang harus dilumpuhkan agar serangan ke fasilitas nuklir Fordow berjalan lancar.

Dalam operasi militer tersebut, enam bom penembus bunker dijatuhkan ke fasilitas Fordow menggunakan pesawat siluman B-2, sementara puluhan rudal jelajah diluncurkan dari kapal selam ke sasaran di Natanz dan Isfahan.

Baca Juga: Breaking News: Donald Trump Umumkan Amerika Serang Iran

Jenderal Dan Caine dari Angkatan Udara AS, yang menjabat sebagai Kepala Staf Gabungan, mengatakan bahwa lebih dari 125 pesawat terlibat dalam misi itu, termasuk pesawat pengebom siluman, jet tempur generasi lanjut, pesawat pengisi bahan bakar di udara, kapal selam bersenjata rudal jelajah, serta pesawat intelijen dan pengintai.

Presiden Trump sendiri menyebut operasi tersebut sebagai “serangan yang sangat berhasil” terhadap program nuklir Iran.

Ketegangan antara Iran dan Israel sendiri dimulai sejak 13 Juni 2025, ketika Israel melakukan serangan besar-besaran ke berbagai fasilitas militer dan nuklir di wilayah Iran, yang kemudian dibalas dengan serangan rudal oleh Teheran.

Otoritas Israel mencatat sedikitnya 25 warganya tewas dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan dari Iran. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Iran melaporkan bahwa 430 orang meninggal dunia dan lebih dari 3.500 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel.

x|close