Ntvnews.id, Denpasar - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengumumkan bahwa penerbangan ke dan dari Doha, Qatar telah kembali berjalan normal. Hal ini disampaikan oleh Plt. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Wahyudi.
“Per hari Rabu, 25 Juni 2025 pukul 20.30 Wita, operasional rute penerbangan dari dan menuju Doha sudah berjalan dengan normal,” ujar Wahyudi, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 26 Juni 2025.
Penerbangan ini dioperasikan oleh maskapai Qatar Airways. Sebelumnya, pada Selasa, 24 Juni 2025, penerbangan QR 963 rute Denpasar–Doha yang dijadwalkan berangkat pukul 19.20 Wita harus dibatalkan. Wahyudi menjelaskan bahwa pembatalan tersebut disebabkan oleh situasi luar biasa yang membuat Bandara Internasional Doha terpaksa ditutup sementara.
“Penumpang yang sebelumnya terdampak pembatalan penerbangan menuju Doha di tanggal 24 Juni 2025, sudah ditangani sepenuhnya oleh pihak maskapai dan dapat kami pastikan tidak terdapat penumpukan penumpang akibat situasi tersebut,” katanya.
Sebanyak 244 penumpang terdampak dari pembatalan tersebut. Pihak maskapai melakukan pendataan secara langsung pada hari berikutnya. Selama masa tunggu, bandara menyediakan fasilitas di area lobi lantai dua terminal internasional agar penumpang dapat berkonsultasi dan mengatur ulang jadwal perjalanan mereka bersama pihak maskapai.
Situasi berjalan dengan tertib dan kondusif hingga penerbangan kembali beroperasi pada Rabu, 25 Juni 2025. Beberapa penumpang memilih untuk menjadwal ulang, sementara yang lain memilih menggunakan maskapai alternatif.
Dengan dibukanya kembali rute ini, operasional Qatar Airways dari dan menuju Doha, yang biasa dilayani tiga kali dalam sehari, kini telah kembali berlangsung seperti semula. Meski begitu, Wahyudi mengingatkan calon pelaku perjalanan internasional untuk selalu memastikan jadwal keberangkatan mereka.
“Kami mengimbau seluruh calon penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai yang akan melakukan perjalanan internasional untuk memeriksa dan mengkoordinasikan jadwal keberangkatannya dengan pihak maskapai sehingga perjalanan berjalan dengan aman dan lancar,” tegas Wahyudi.
Sebelumnya, gangguan penerbangan ini terjadi setelah Iran melancarkan serangan rudal ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, markas pasukan AS, sebagai respons atas serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Ketegangan meningkat sejak Israel melancarkan serangan ke wilayah Iran pada 13 Juni, yang kemudian dibalas oleh Teheran dan memicu eskalasi di kawasan Timur Tengah.
(Sumber: Antara)