Topan Ginting Ditangkap KPK, Masyarakat Medan Syukuran Kirim Karangan Bunga: Dari Warga yang Terzalimi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jun 2025, 15:37
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga Sumut Rayakan Penangkapan Topan Ginting Warga Sumut Rayakan Penangkapan Topan Ginting (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Penangkapan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memicu gelombang reaksi publik yang tak biasa, Senin, 30 Juni 2025.

Sedangkan di Kota Medan, sejumlah warga menyambut kabar tersebut dengan aksi syukuran simbolik dengan memasang karangan bunga sebagai bentuk dukungan terhadap langkah hukum yang dinilai sebagai angin segar bagi penegakan integritas di daerah.

Karangan bunga bermunculan sejak pagi hari di tiga titik strategis Kota Medan, depan Taman Cadika, kawasan perumahan Citra Wisata di Jalan Karya Wisata, dan di sekitar Lapangan Merdeka.

Isinya seragam yaitu ucapan terima kasih kepada KPK dan sindiran keras terhadap dugaan praktik korupsi Topan Ginting.

Baca Juga: Heboh Rumah Mewah Diduga Milik Kadis PUPR Sumut Topan Ginting

Beberapa di antaranya bertuliskan “Terima kasih KPK atas ditangkapnya Kadis PUPR Topan Ginting”, dan dikirim oleh elemen seperti “Korban Galian Drainase”, “Warga yang Terzalimi”, hingga “Stadion Teladan dan Lapangan Merdeka.”

Aksi ini dinilai sebagai cerminan dari akumulasi kekecewaan publik terhadap pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan. Pemerhati Sosial Sumatera Utara, Abyadi Siregar, menilai fenomena ini sebagai bentuk kritik terbuka masyarakat atas gaya kepemimpinan dan tata kelola pemerintahan daerah.

“Saya pikir fenomena ini wajar saja. Mungkin selama ini masyarakat mengira Topan Ginting adalah sosok tegas dan berwibawa. Tapi ternyata sebaliknya, kini dia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK,” ujar Abyadi kepada wartawan.

Abyadi yang pernah menjabat sebagai Kepala Ombudsman Sumut periode 2014–2024 juga menyinggung kemungkinan melemahnya pengaruh politik dari Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution. Ia menyebut bahwa banyak pejabat yang merasa “terlindungi” selama Bobby menjabat Wali Kota Medan, namun kini mulai goyah seiring perubahan situasi politik nasional.

Baca Juga: Kadis PUPR Sumut Kena OTT KPK, Menteri Dody: Innalillahi, Saya Terpukul

“Sejak kekuasaan nasional bergeser, kekuatan Bobby ternyata tidak sekuat dulu. Penangkapan Topan Ginting, salah satu pejabat kepercayaannya, menjadi bukti nyata,” imbuh Abyadi.

Dalam konteks ini, publik menggunakan simbol-simbol sederhana namun kuat makna seperti karangan bunga untuk menyampaikan aspirasi mereka. Aksi tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa kepercayaan terhadap institusi penegak hukum harus terus dibangun melalui ketegasan dan keberpihakan pada kebenaran.

Fenomena ini menunjukkan bahwa warga Medan tidak lagi tinggal diam. Mereka memilih cara elegan untuk bersuara: merayakan tegaknya keadilan, sembari berharap tidak ada lagi ruang bagi pejabat korup di Sumatera Utara.

x|close