Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Sidharto R. Suryodipuro, menyampaikan bahwa Timor Leste akan segera resmi bergabung sebagai anggota penuh ke-11 ASEAN pada akhir tahun ini.
“Kemarin, waktu KTT ASEAN (Mei 2025) diputuskan supaya diterima secara penuh pada KTT mendatang,” kata Sidharto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, menanggapi pertanyaan terkait pengesahan status keanggotaan Timor Leste di ASEAN.
Setelah pelaksanaan KTT ASEAN ke-46 di Kuala Lumpur pada bulan Juni lalu, ASEAN dijadwalkan menggelar KTT ke-47 di lokasi yang sama pada Oktober 2025.
Sidharto menjelaskan bahwa Timor Leste telah mengajukan permohonan bergabung dengan ASEAN sejak tahun 2011 dan telah melalui seluruh prosedur aksesi yang telah ditetapkan oleh negara-negara anggota, termasuk proses asesmen langsung di lapangan.
Baca Juga: Alasan Paspor Indonesia Kalah Kuat dari Timor Leste
Meski proses kunjungan langsung itu sempat tertunda karena pandemi COVID-19, tahapan aksesi tetap berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pada tahun 2022, Timor Leste telah diterima “secara prinsip” sebagai anggota ASEAN yang ke-11, ujar Sidharto.
Menanggapi kabar terbaru mengenai dugaan keberatan dari pihak Myanmar terhadap masuknya Timor Leste ke ASEAN, Sidharto menyatakan bahwa perwakilan Myanmar perlu terlebih dahulu mengomunikasikan posisi mereka kepada semua negara anggota.
“Kami belum membahas atau mendengar langsung dari perwakilan Myanmar, nanti disampaikan dalam pertemuan,” kata Dirjen Kemlu, sembari mengingatkan bahwa status keanggotaan Timor Leste sudah final sebagaimana keputusan KTT ASEAN yang lalu.
Baca Juga: Timnas Indonesia Berhasil Bungkam Timor Leste 3-1 di Kualifikasi Piala Asia U-20
Ia menambahkan bahwa langkah lanjutan terhadap sikap Myanmar akan ditentukan berdasarkan diskusi di forum ASEAN yang akan datang.
Sementara itu, menurut laporan media internasional, junta militer Myanmar telah secara resmi menyatakan penolakannya terhadap keanggotaan Timor Leste kepada Malaysia yang saat ini menjabat sebagai Ketua ASEAN.
Junta berpendapat bahwa Timor Leste tidak layak menjadi anggota karena dinilai telah melanggar prinsip non-intervensi dalam urusan internal negara lain, seperti yang diatur dalam Piagam ASEAN, dengan memberikan dukungan kepada kelompok oposisi pro-demokrasi Myanmar.