Ntvnews.id, Jakarta - Polemik mengenai keaslian ijazah milik Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masih terus bergulir.
Dalam program DonCast di Nusantara TV, Kamis, 3 Juli 2025, bertajuk "Ke Mana Ujung Kisruh Ijazah Jokowi?", perdebatan tajam terjadi antara Roy Suryo dan Wakil Ketua Umum Jokowi Mania, Andi Azwan.
Andi Aswan menyayangkan Roy Suryo Cs tidak hadir dalam memenuhi panggilan klarifikasi di Polda Metro Jaya.
"Itu memang haknya Bung Roy dan kawan-kawan, cuma tidak dipaksakan, diundang hadir untuk mengklarifikasi," ujar Andi Aswan dalam acara DonCast di Nusantara TV yang dipandu jurnalis senior Don Bosco Selamun dan Desmona Chandra.
Namun, Roy Suryo menolak menghadiri undangan dari Polda Metro Jaya karena menganggap laporan yang diproses tidak memiliki legal standing.
Andi Azwan menilai langkah Roy Suryo dan kawan-kawan sebagai bentuk opini negatif terhadap Jokowi.
"Mohon maaf ya, dikatakan yang selalu dikriminalisasi itu Bung Roy dan kawan-kawan. Itu jargon-jargon yang diberikan kepada masyarakat sehingga membentuk opini negatif. Kita balance aja, maka yang sebenarnya dikriminalisasi itu adalah Pak Jokowi," ujar Andi Aswan.
Isu ijazah ini juga berdampak luas, termasuk munculnya kegaduhan di masyarakat, bahkan Pasar Pramuka mendadak terkenal akibat isu ini.
"Kenapa bisa gaduh? Akibat satu orang ini yang konon mengklaim dikriminalisasi. Padahal sepele saja, kalau dia, Jokowi, itu kemudian ditanya oleh masyarakat, karena dulu dia sebagai pejabat publik menunjukan ijazahnya yang digunakan saat dia menjabat, jadi bukan sekarang, jadi jangan ngeles, 'sekarang nggak jabat'. Dulu ketika dia menjabat, dia menggunakan ijazah itu, menggunakan (gelar) insinyur. Itu pejabat publik yang diatur dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik Nomor 14 Tahun 2008, clear di Pasal 27 memang ada pengecualian, tapi di Pasal 28 ayat 2, pejabat publik harus menunjukkan," imbuh Roy Suryo.
Baca Juga: Debat Panas Roy Suryo vs Jokowi Mania, Roy: UGM Saja Cuma "Meyakini" Kok, Asli Dari Mana?
Apakah memungkinkan bagi publik untuk mengakses dokumen yang ada di KPUD dan KPU sebagai dokumen terbuka. "Kalau ada bisa. Masalahnya dokumen di KPUD Solo, di KPU Jakarta hilang, tidak bisa diakses. Ini kan aneh. Di Universitas Gadjah Mada pun kita tanya, nggak ngeluarin," ucap Roy Suryo.
Hal itu kemudian ditanggapi Andi Azwan. "Kalau kita bicara dengan Bung Roy ini, beliau ini kan detektif partikelir. Ijazah ini bukan masuk di dalam undang-undang keterbukaan itu, mau ijazah Anda kemana-mana gitu? Nanti dimanfaatkan oleh orang-orang ijazah Anda, bisa saja terjadi seperti itu," cetus Andi Azwan.
"Sebenarnya simple saja. Kalau kita bilang jadi pejabat publik, beliau jadi wali kota sampai menjadi presiden, itu ada tahapan-tahapan dan verifikasi, nggak sembarangan lembaga negara, KPU, ada masa jeda juga, menunggu bagaimana reaksi masyarakat dengan calon ini misalnya. Pada saat itu, Bung Roy mungkin sudah merasa 'gue nggak suka nih sama Jokowi'," kata Andi Azwan.
Dia menambahkan, seluruh proses pencalonan presiden telah melewati tahapan verifikasi yang ketat oleh lembaga resmi seperti KPU. "KPU juga akan mengecek ke UGM-nya, 'benar nggak nih, ini adalah alumni dari UGM'," tukas Andi Azwan.
Roy Suryo menyebut proses verifikasi ijazah Jokowi selama pencalonan di KPU sangat minim dan hanya berdasarkan fotokopi legalisir tanpa uji forensik. "Verifikasi yang dilakukan sangat sederhana. Hanya ada fotocopy, ada cap legalisasi. Itu dianggap sudah cukup. Dia tidak menyelidiki, memforensik itu," ungkap Roy Suryo.
Bahkan, kata dia, Puslabfor Bareskrim Polri hanya mengatakan identik, bukan otentik. "Itu lain, identik dengan tiga naskah pembanding. Ijazah pembandingnya tidak pernah ditujukan yang mana. Itulah makanya ada gelar perkara khusus," lanjutnya.
Dia mengaku telah mengantongi tiga ijazah pembanding dari teman seangkatan Jokowi di UGM. "Kami sudah punya bukti tiga ijazah pembanding. Tiga-tiganya identik, antara huruf dan logo, semua itu plek ketiplek 100 persen," tukas Roy Suryo.
Saksikan selengkapnya perdebatan seru antara Roy Suryo dan Andi Azwan acara DonCast di Nusantara TV bertajuk "Ke Mana Ujung Kisruh Ijazah Jokowi?" dalam video di bawah ini.
Acara DonCast di Nusantara TV tayang setiap Kamis mulai pukul 20.00 WIB.