Ntvnews.id, Kyiv - Rusia meluncurkan serangan terbesar sejak awal invasi terhadap wilayah Ukraina pada Rabu, 9 Juli 2025, hanya berselang sehari setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menyuarakan ketidakpuasannya terhadap Vladimir Putin serta menyatakan niatnya untuk mengirim lebih banyak senjata pertahanan ke Kyiv.
Dilansir dari Anadolu, Kamis, 10 Juli 2025, militer Ukraina melalui pasukan pertahanan udara melaporkan bahwa Rusia meluncurkan sekitar 730 drone, termasuk drone tempur tipe Shahed buatan Iran, disertai sejumlah rudal balistik dan jelajah. Serangan itu sebagian besar ditujukan ke wilayah tengah dan barat Ukraina.
Dari jumlah tersebut, sebanyak tujuh rudal dan 718 drone berhasil dijatuhkan oleh sistem pertahanan Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyampaikan melalui akun resminya di platform X bahwa salah satu sasaran utama adalah kota Lutsk di Ukraina barat. Namun, kerusakan signifikan juga tercatat di berbagai daerah lain seperti ibu kota Kyiv, kota Dnipro di wilayah tengah, serta Kharkiv yang terletak di timur negara tersebut.
Baca Juga: Mantan Presiden Korsel Diduga Kirim Drone ke Negara Tetangganya
Serangan ini tercatat sebagai yang ketiga kalinya dalam dua pekan terakhir yang memecahkan rekor dari sisi volume serangan. Salah satunya bahkan terjadi tidak lama setelah pembicaraan antara Trump dan Putin. Sejak saat itu, Trump semakin lantang menyuarakan kritik terhadap Putin yang dianggap tidak menunjukkan niat untuk mendorong terwujudnya gencatan senjata—inisiatif yang turut didukung oleh Zelenskiy.
Langkah Trump yang memutuskan untuk kembali mengirim bantuan militer ke Ukraina juga menandai berakhirnya masa penangguhan pengiriman persenjataan yang sebelumnya diberlakukan oleh Pentagon.
"Dia (Putin) telah membunuh terlalu banyak orang, jadi kami mengirim beberapa senjata pertahanan ke Ukraina dan saya sudah menyetujuinya," ujar Trump dalam rapat kabinet pada Selasa, 8 Juli 2025.
Baca Juga: Rusia Gempur Ibu Kota Ukraina Gunakan Drone Mematikan
Dalam kesempatan yang sama, Trump juga mengutarakan bahwa dirinya tengah mempertimbangkan secara serius rancangan undang-undang yang kini tengah dibahas di Senat AS, yang mencakup sanksi berat bagi Rusia dan negara-negara yang tetap membeli minyak, gas alam, serta produk uranium dari negara tersebut.
Pemerintah daerah di sejumlah kawasan Ukraina mengonfirmasi bahwa serangan masif pada hari Rabu menyebabkan kerusakan berat terhadap infrastruktur sipil, gudang-gudang komersial, serta sejumlah kendaraan pribadi.
Sebagai respons terhadap serangan tersebut, militer Polandia mengumumkan bahwa mereka sempat menerbangkan jet-jet tempur, sebagaimana disampaikan dalam unggahan di akun resmi mereka di platform X.