A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Trump Pernah Ancam Ingin Bom Ibu Kota Rusia dan China - Ntvnews.id

Trump Pernah Ancam Ingin Bom Ibu Kota Rusia dan China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jul 2025, 09:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Antara/Anadolu/py)

Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pernah menyampaikan peringatan keras kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping bahwa ia akan memerintahkan pengeboman terhadap Moskow dan Beijing jika kedua negara itu mengambil langkah terhadap Ukraina dan Taiwan.

Pernyataan ancaman tersebut disampaikan Trump di hadapan para pendonor dalam sebuah acara penggalangan dana untuk kampanye Pilpres 2024, seperti terekam dalam audio yang dipublikasikan CNN International dan dikutip Kantor Berita Rusia RIA Novosti.

“Kepada Putin saya sampaikan: ‘Kalau kamu masuk ke Ukraina, saya akan bom Moskow habis-habisan. Saya beri tahu, saya tidak punya pilihan lain.' Lalu dia bilang, 'Saya tidak percaya.' Dia bilang: 'Tidak mungkin.' Dan saya bilang, 'Mungkin,” kata Trump dalam rekaman tersebut.

Baca Juga: Negosiasi Tarif Trump 32 Persen, Airlangga Temui 3 Pejabat Penting AS

“Lalu dia bilang lagi: 'Saya tidak percaya.' Tapi kenyataannya dia percaya saya 10 persen. Saya sudah bilang, dia percaya saya 10 persen,” sambungnya.

“Saat saya bersama Presiden Xi dari China. Saya mengatakan hal yang sama kepada mereka, saya sampaikan, 'Kalau kalian masuk ke Taiwan, saya akan bom Beijing habis-habisan.’ Dia pikir saya gila," kata Trump di rekaman itu.

Dalam perkembangan lain, setelah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Putin pada Kamis (3/7), Trump menyatakan bahwa dirinya tidak puas dengan situasi di Ukraina, seraya menegaskan belum ada perkembangan berarti terkait konflik tersebut.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyampaikan bahwa pemerintah Rusia mencermati secara serius pernyataan yang diucapkan oleh Trump.

x|close