A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Lula Bilang Terima Kasih, Prabowo Jawab Obrigado: Diplomasi Dua Bahasa di Istana Brasil - Ntvnews.id

Lula Bilang Terima Kasih, Prabowo Jawab Obrigado: Diplomasi Dua Bahasa di Istana Brasil

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jul 2025, 07:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva

Ntvnews.id, Brasília – Momen hangat terjadi di Istana Palácio do Planalto, Rabu, 9 Juli 2025, saat Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memberikan pernyataan bersama usai pertemuan bilateral mereka.

Di akhir sambutannya, Lula menyelipkan kata penutup dalam bahasa Indonesia: “Terima kasih.” Sontak, ucapan itu menarik perhatian hadirin. Sapaan sederhana itu menjadi gestur penghargaan terhadap budaya tamunya dari Asia Tenggara. 

Prabowo, tak lama setelahnya, membalas dengan gaya yang serupa. Ia menutup pidatonya dengan satu kata dalam bahasa yang digunakan di Brasil: “Obrigado,” yang berarti terima kasih.

Baca Juga: Kapolri Pimpin Tanam Jagung Serentak, Direksi Nusantara TV: Sejalan dengan Asta Cita Prabowo

Dua kata, satu dari Indonesia, satu dari Brasil, mewakili lebih dari sekadar sopan santun. Itu menjadi simbol kesetaraan, saling menghormati, dan niat tulus mempererat hubungan antara dua negara demokrasi besar di belahan selatan dunia. 

Momen ini menjadi penutup manis dari serangkaian pembahasan serius yang mencakup kerja sama pangan, pertahanan, energi terbarukan, hingga teknologi. Tapi justru lewat ungkapan sederhana itulah, publik menangkap kedekatan personal dua pemimpin negara yang berbeda budaya namun sevisi.

Dalam dunia diplomasi yang kerap kaku dan penuh formalitas, “Terima kasih” dan “Obrigado” menjadi pengingat bahwa relasi antarbangsa juga dibangun oleh sentuhan personal.

x|close