AHY Tegaskan Pentingnya IPAL Modern untuk Kemajuan Kota Besar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Jul 2025, 04:15
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kamis, 10 Juli 2025. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono meninjau IPAL Losari di Makassar, Sulsel. Kamis, 10 Juli 2025. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono meninjau IPAL Losari di Makassar, Sulsel. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, melakukan kunjungan langsung ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari, Sulawesi Selatan.

Dalam kunjungannya pada Kamis, 10 Juli 2025 di Makassar, AHY menegaskan pentingnya melihat langsung seluruh proses pengolahan limbah, mulai dari tahap penyaringan awal hingga tahap akhir di mana air hasil olahan telah aman untuk dikembalikan ke lingkungan perairan.

"Saya hadir langsung di Makassar untuk melihat bagaimana IPAL Losari beroperasi. Instalasi limbah ini dibangun di atas lahan sekitar 2,3 hektare dengan pendanaan APBN, dan saat ini sudah mulai beroperasi," kata AHY.

AHY menekankan bahwa keberadaan IPAL sangat krusial bagi kota-kota besar seperti Makassar yang tengah mengalami pertumbuhan pesat dan peningkatan jumlah penduduk.

Ia menjelaskan, sistem pengolahan air limbah yang modern dan sesuai standar tidak hanya penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menjadi fondasi utama dalam melindungi kesehatan masyarakat perkotaan.

"Aktivitas rumah tangga dan industri setiap hari menghasilkan limbah yang harus dikelola secara baik, agar air limbah yang dibuang kembali ke badan air dalam kondisi aman dan layak," ujar AHY.

AHY menyampaikan harapannya agar sistem pengelolaan limbah terpadu seperti yang diterapkan di IPAL Losari bisa menjadi role model bagi daerah-daerah lain di Indonesia.

Ia juga mengungkapkan bahwa IPAL Losari memiliki kapasitas pengolahan air limbah yang sangat besar, mencapai 14 hingga 16 ribu meter kubik per hari. Namun, pemanfaatannya saat ini masih tergolong rendah karena baru digunakan kurang dari 10 persen dari total kapasitas.

Baca juga: Tempat Pembuangan Limbah Diubah Jadi Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Tambang Emas Zimbabwe

"Produksi limbah yang diolah per hari baru sekitar 1.200 meter kubik. Artinya, potensi IPAL ini masih sangat besar. Tantangannya bukan pada kapasitas instalasinya, tapi pada sambungan rumah tangga yang masih minim," jelasnya.

AHY mendorong kolaborasi antara Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk terus memperluas jaringan sambungan rumah tangga. Langkah ini dinilai penting agar limbah domestik dari lebih banyak warga dapat tertampung dan diolah secara optimal melalui IPAL.

"Tadi saya dengar Pak Wali Kota, atas arahan Pak Gubernur, siap mengalokasikan anggaran setiap tahun untuk memperbanyak sambungan rumah tangga. Ini langkah yang sangat penting agar kapasitas IPAL bisa digunakan secara optimal," ucapnya.

AHY menegaskan bahwa pemerintah pusat akan terus memberikan dukungan penuh terhadap optimalisasi fungsi IPAL. Namun, ia menggarisbawahi bahwa perluasan dan penguatan sambungan rumah tangga merupakan tanggung jawab utama pemerintah daerah.

"Jika saluran sambungan rumah diperluas, maka semakin banyak air limbah yang bisa diolah. Dampaknya langsung terasa bagi kebersihan lingkungan, kualitas kesehatan masyarakat, dan ekosistem perairan di sekitar kota," kata AHY.

Baca juga: Menko AHY Usulkan Pembentukan Urban Resilience Task Force untuk Perkuat Kolaborasi Global Kota Tangguh

(Sumber: Antara) 

x|close