A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Hujan Deras dan Sirine Meraung-raung Picu Kepanikan di Tokyo, Ramalan Manga Terjadi? - Ntvnews.id

Hujan Deras dan Sirine Meraung-raung Picu Kepanikan di Tokyo, Ramalan Manga Terjadi?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Jul 2025, 09:56
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi Hujan Deras Ilustrasi Hujan Deras (Japan News)

Ntvnews.id, Jakarta - Sirine darurat meraung-raung di berbagai penjuru Tokyo pada Kamis malam, 9 Juli 2025 saat hujan deras mengguyur kota pada jam sibuk pulang kerja. Badan Meteorologi Jepang memperingatkan warga untuk bersiap menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, banjir, dan sambaran petir yang berpotensi memicu bencana.

Hujan turun sangat deras di sejumlah wilayah ibu kota. Di Distrik Suginami, tercatat curah hujan mencapai 120 milimeter, sementara di Distrik Setagaya sekitar 100 milimeter pada pukul 7 malam. Volume ini tergolong cukup untuk menimbulkan bencana seperti longsor dan banjir bandang.

“Awan cumulonimbus berkembang di beberapa lokasi, menyebabkan hujan deras dan petir,”
tulis Badan Meteorologi Jepang melalui laman resminya, dilansir Japan Times.

Badan cuaca tersebut juga memperingatkan adanya linear precipitation zone fenomena langka yang dapat memicu hujan sangat lebat dalam waktu singkat di area terbatas. Kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana di sejumlah prefektur, termasuk Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Chiba, dan Tokyo.

Baca Juga: Heboh Ramalan Komik yang Prediksi Gempa Besar Bakal Landa Jepang

Ilustrasi - Gempa di Jepang. <b>(Dok.Antara)</b> Ilustrasi - Gempa di Jepang. (Dok.Antara)

Tak hanya Tokyo, peringatan serupa juga dikeluarkan untuk prefektur tetangga seperti Saitama, Kanagawa, Yamanashi, Gunma, dan Nagano. Prakiraan menyebutkan wilayah Kanto, termasuk Tokyo, dapat diguyur hingga 150 milimeter hujan hingga Jumat pukul 6 sore.

Sementara wilayah Koshin (Yamanashi dan Nagano) diperkirakan menerima curah hujan hingga 100 milimeter. Kepanikan melanda warga di Distrik Shibuya. Saat air menggenangi jalan-jalan dan area masuk stasiun, kerumunan penumpang terlihat kesulitan keluar masuk Stasiun JR Shibuya.

Bahkan, laporan dari NHK menyebutkan bahwa satu kendaraan sempat terjebak di bawah jalan layang yang terendam air. Dinas Pemadam Kebakaran Tokyo menerima laporan dan segera mengirim tim penyelamat untuk mengevakuasi kemungkinan korban yang terjebak dalam mobil tersebut.

Akibat cuaca buruk, layanan kereta cepat Tokaido Shinkansen juga terpaksa dihentikan untuk sementara di jalur antara Tokyo dan Odawara, Prefektur Kanagawa. Pemerintah Metropolitan Tokyo sempat mengeluarkan peringatan banjir bagi warga yang tinggal di sekitar Sungai Meguro, yang melintasi distrik Setagaya, Meguro, dan Shinagawa.

Baca Juga: Jepang Bantah Ramalan Gempa Dahsyat di Wilayah Barat Daya

Debit air meningkat tajam dan dikhawatirkan meluap. Namun, kondisi mulai membaik setelah pukul 8 malam. Pemerintah Distrik Shinagawa melaporkan bahwa permukaan air telah kembali normal dan peringatan pun dicabut pada pukul 20.45 waktu setempat.

Fenomena cuaca ekstrem seperti ini semakin sering terjadi di Jepang, memaksa otoritas setempat untuk lebih cepat dan tanggap dalam menyampaikan informasi serta mengevakuasi warga.

Ramalan

Jepang tengah dihebohkan ramalan gempa besar yang berasal dari sebuah manga. Kehebohan ini berdampak pada bisnis pariwisata di Jepang. Wisatawan bahkan membatalkan rencana perjalanan mereka ke Negeri Sakura akibat ramalan tersebut.

Dilaporkan oleh SCMP pada Sabtu, 5 Juli 2025, sebuah rumor yang viral di media sosial mengenai bencana besar yang diprediksi dalam sebuah manga telah memberikan efek negatif terhadap industri pariwisata Jepang. Beberapa maskapai memutuskan untuk menangguhkan penerbangan menuju Jepang, terutama dari Hong Kong, menyusul penurunan drastis jumlah penumpang.

x|close