Ntvnews.id, Washington DC - Seorang pejabat dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada Selasa, 15 Juli 2025 membantah pemberitaan media Israel yang menyebutkan bahwa serangan udara terbaru Israel ke Suriah dilakukan atas kerja sama dengan pihak AS.
"AS tidak terlibat dalam serangan itu,” ujar pejabat tersebut kepada kantor berita Anadolu yang berbasis di Turki. "Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi IDF (militer Israel)."
Pada hari yang sama, jet-jet tempur Israel kembali meluncurkan serangan udara di wilayah barat daya Suriah.
Baca Juga: Serangan Israel di Suriah Selatan Tewaskan 9 Orang
Militer Israel (IDF) menyebut bahwa serangan tersebut dilakukan atas perintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menarget pasukan serta kendaraan militer milik Suriah di wilayah Suwayda.
"Beberapa kendaraan tempur lapis baja yang terdiri dari tank, APC, dan MLRS, serta jalur akses diserang untuk mengganggu konvoi menuju wilayah itu," jelas pernyataan dari IDF.
Sementara itu, pada Selasa pagi, Menteri Pertahanan Suriah Murhaf Abu Qasra mengumumkan diberlakukannya gencatan senjata total di wilayah Suwayda setelah mencapai kesepakatan dengan para pemimpin komunitas setempat.
Baca Juga: Markas PBB di New York Saksikan Pengibaran Bendera Baru Suriah
Menurut laporan kantor berita Suriah, SANA, militer Suriah mulai menarik kendaraan tempurnya dari kawasan tersebut dan akan menyerahkan tanggung jawab pengamanan kepada aparat keamanan dalam negeri.
Pada hari sebelumnya, Senin, bentrokan hebat antara kelompok milisi Druze dan petempur suku Badui di Suwayda menyebabkan lebih dari 30 orang tewas dan hampir 100 orang lainnya mengalami luka-luka, sebagaimana dilaporkan oleh Kementerian Dalam Negeri Suriah.