Malaysia Tolak Mentah-mentah Calon Dubes AS di Negaranya, Ada Apa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jul 2025, 08:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan kepada wartawan di halaman Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan keterangan kepada wartawan di halaman Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat,

Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Semakin banyak pihak di Malaysia yang menyerukan penolakan terhadap penunjukan tokoh konservatif asal Amerika Serikat (AS), Nick Adams, sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia. Adams dikenal sebagai pendukung kuat Israel dan dituduh telah menyebarkan ujaran kebencian terhadap Islam, agama mayoritas penduduk Malaysia.

Dilansir dari The Guardian, Kamis, 17 Juli 2025, Presiden AS Donald Trump, mengumumkan pekan lalu bahwa Adams, seorang mantan influencer sayap kanan, ditunjuk untuk menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Malaysia. Trump menyebut Adams sebagai "patriot yang luar biasa."

Meski demikian, penunjukan Adams masih harus melalui proses konfirmasi oleh Senat AS sebelum ia dapat secara resmi memulai tugasnya sebagai duta besar.

Baca Juga: Trump Umumkan Rencana Tarif 10 Persen untuk Negara-negara Kecil

Adams yang kini berusia 40 tahun, lahir di Australia dan memperoleh kewarganegaraan Amerika Serikat pada tahun 2021. Dalam pernyataannya melalui media sosial pekan lalu, ia menyatakan harapannya untuk mempererat hubungan bilateral antara AS dan Malaysia, sembari menyampaikan kepada rakyat Malaysia bahwa ia tidak sabar "untuk merasakan budaya luhur Anda dan belajar banyak dari Anda."

Namun, sejumlah pernyataan kontroversial Adams di media sosial serta sikap vokalnya dalam mendukung Israel memicu kecaman dan desakan agar pemerintah Malaysia menolak penunjukan tersebut. Salah satu unggahannya yang menuai sorotan adalah cuitan di platform X pada tahun 2024 yang berbunyi: "Jika Anda tidak mendukung Israel, Anda mendukung teroris!"

Baca Juga: Tarif Trump untuk RI 19 Persen, DPR: Hasil Diplomasi yang Elegan!

Selain itu, Adams juga diduga memposting pernyataan bahwa ia telah membuat seorang pelayan kehilangan pekerjaan karena mengenakan pin bertuliskan "Free Palestine". Unggahan ini, yang banyak dikutip oleh kelompok pro-Palestina, kini sudah tidak tersedia lagi di platform X.

Penolakan terhadap penugasan Adams sebagai duta besar datang dari berbagai kalangan di Malaysia, termasuk mantan menteri, politisi senior, hingga politisi muda lintas partai. Mantan Menteri Hukum Zaid Ibrahim dan mantan Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin sama-sama mendesak pemerintah untuk menolak pengangkatan Adams oleh Trump.

Zaid bahkan menyebut pencalonan Adams sebagai "bukanlah isyarat niat baik -- itu akan menjadi sebuah penghinaan."

x|close