Ntvnews.id
"Kita bersyukur kali ini cuaca mendukung dan lokasi kejadian dekat dengan area terbuka yang mudah untuk didarati helikopter, sehingga korban dapat dievakuasi dengan cepat," kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto di Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.
Hariyanto mengungkapkan keprihatinan atas terulangnya insiden pendakian di kawasan Rinjani, mengingat sebelumnya juga terjadi kecelakaan serupa yang melibatkan wisatawan asing.
Mengacu pada informasi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), laporan kejadian diterima pada pukul 11.25 WITA. Segera setelah itu, tim gabungan yang terdiri dari BTNGR, Edelweis Medical Help Center (EMHC), Rinjani Squad, Basarnas, Polisi Kehutanan (Polhut), serta para relawan langsung dikerahkan ke lokasi kejadian.
Baca Juga: Terjatuh di Gunung Rinjani, Pendaki Belanda Berhasil Dievakuasi dengan Helikopter
Evakuasi menggunakan helikopter dilakukan sesuai dengan permintaan dari korban melalui asuransi pribadi miliknya. Kementerian Pariwisata, bersama Kantor SAR Mataram dan Bali Air, melakukan koordinasi erat untuk mempercepat proses penyelamatan.
Pada pukul 16.58 WITA, helikopter berhasil mendarat dan mengevakuasi pendaki, yang kemudian dibawa ke BIMC Hospital Kuta di Bali. Berdasarkan pemeriksaan awal, korban mengalami patah tulang pada paha dan lengan, serta mengalami perdarahan di area mata. Ia kini telah mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.
"Kementerian Pariwisata mengapresiasi pihak-pihak terkait yang telah menangani dengan gesit melalui kolaborasi lintas sektor dalam penanganan insiden ini," ujarnya.
Hariyanto menyampaikan bahwa peristiwa ini menjadi pengingat penting mengenai urgensi aspek keselamatan dalam dunia pariwisata.
"Kami sepakat sepenuhnya bahwa keselamatan bukan hanya menjadi nilai tambah, melainkan pondasi utama yang harus diperhatikan dalam setiap kegiatan wisata. Tanpa jaminan keselamatan yang memadai, potensi pariwisata kita, sekaya apapun itu, tidak akan dapat berkembang secara optimal dan berkelanjutan," ujar dia.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Wisatawan Swiss Dilaporkan Jatuh di Gunung Rinjani
Sebagai bentuk respons terhadap pentingnya keselamatan wisatawan, Kementerian Pariwisata telah menyiapkan sejumlah program strategis yang berfokus pada peningkatan standar keamanan destinasi, penyuluhan dan edukasi bagi wisatawan serta pelaku industri pariwisata, dan memperkuat sinergi antar lembaga dalam menangani situasi darurat.
Sebelumnya, pada Rabu (16-7-2025), seorang pendaki berkebangsaan Swiss berinisial BE dilaporkan mengalami kecelakaan saat menuruni jalur dari puncak Gunung Rinjani menuju Danau Segara Anak, setelah menyelesaikan pendakian di dini hari.
Korban ditemukan mengalami cedera serius berupa patah tulang pada kaki dan luka di bagian kepala. Namun demikian, BE berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup. Ia diketahui memulai pendakian dari jalur Sembalun sehari sebelumnya, Selasa (15-7-2025).
(Sumber: Antara)