Ntvnews.id,
Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, saat ditemui di Jakarta pada Senin, menyampaikan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap kapal tersebut akan dinyatakan rampung apabila tidak ditemukan lagi korban jiwa dan kondisi kapal dinilai aman untuk dimasuki.
“Evakuasi telah dilaksanakan. Tim akan masuk kembali setelah kapal benar-benar dalam kondisi dingin dan aman dari asap,” ujar Syafii.
Baca Juga: Basarnas Temukan 42 Korban KMP Tunu Pratama Jaya, Pencarian Lanjutan Gunakan Kamera Bawah Air
Ia menambahkan bahwa durasi operasi SAR tidak harus berlangsung selama tujuh hari penuh. Apabila dalam waktu tiga hari proses sudah dianggap selesai secara teknis, maka operasi dapat dihentikan lebih awal sesuai hasil evaluasi tim gabungan.
Insiden kebakaran terjadi pada Minggu, 20 Juli 2025, ketika KMP Barcelona V tengah berlayar dari Melonguane menuju Pelabuhan Manado. Api dilaporkan berasal dari bagian buritan kapal, yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia dan ratusan lainnya selamat.
Para korban selamat telah dibawa ke berbagai titik aman dan fasilitas kesehatan, termasuk RSUP Prof Kandou, RSUD ODSK, dan RS Bhayangkara di wilayah Sulawesi Utara. Dalam proses penyelamatan ini, Basarnas bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Bakamla, TNI, Polri, dan instansi kelautan lainnya.
Baca Juga: Basarnas Ungkap Identitas 29 Korban Selamat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
“Jumlah korban yang berhasil diselamatkan sepenuhnya bisa dikonfirmasi ke Basarnas di Manado. Namun untuk data manifes dan detail nama penumpang menjadi kewenangan pihak terkait lainnya,” jelas Kepala Basarnas.
Basarnas juga menegaskan bahwa kesiapsiagaan akan terus dijalankan dalam setiap operasi SAR. Sinergi dengan instansi teknis seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga tetap dijaga, terutama dalam hal penyediaan informasi cuaca secara real-time yang sangat dibutuhkan dalam operasi penyelamatan di laut di seluruh wilayah Indonesia.
(Sumber: Antara)