Ntvnews.id,
Bangunan ini difungsikan sebagai pusat kendali sistem peringatan dini multi-bencana, atau yang dikenal dengan nama Indonesia Multi Hazard Early Warning System (INA-MHEWS), dan terletak di kawasan kantor pusat BMKG di Kemayoran, Jakarta.
“Gedung ini menggunakan teknologi isolasi seismik dari Italia yang dirakit dan dikembangkan di Indonesia. Kami pasang 24 isolator di fondasi gedung sebagai peredam guncangan,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat dijumpai di Jakarta, Senin, 21 Juli 2025.
Baca Juga: BMKG Prediksi Fenomena Suhu Dingin atau 'Bediding' Bakal Berlangsung hingga September
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (YouTube TVR Parlemen)
Dwikorita menjelaskan bahwa struktur ini merupakan gedung pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi peredam gempa generasi terbaru. Inovasi tersebut memungkinkan bangunan bertingkat tetap berdiri kokoh meskipun diguncang gempa bumi besar.
Tak hanya itu, teknologi seismik serupa sebelumnya juga telah diuji dalam skala lebih kecil pada gedung BMKG di Denpasar, Bali, yang terdiri dari empat lantai. Dalam proyek tersebut, isolator gempa diproduksi secara lokal di Cirebon, Jawa Barat.
Ia menambahkan, pada bangunan yang lebih tinggi dari empat lantai seperti INA-MHEWS yang memiliki sembilan lantai, teknologi ini harus disesuaikan dengan jumlah tiang penyangga dan ukuran struktur bangunannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapannya dapat disesuaikan secara fleksibel dengan kebutuhan masing-masing bangunan. (Sumber: Antara)