A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Beasiswa Zakat Kemenag Diserbu Ribuan Mahasiswa, Seleksi Administrasi Capai 1.358 Berkas - Ntvnews.id

Beasiswa Zakat Kemenag Diserbu Ribuan Mahasiswa, Seleksi Administrasi Capai 1.358 Berkas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Jul 2025, 20:51
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Beasiswa Zakat Kemenag Diserbu Ribuan Mahasiswa, Seleksi Administrasi Capai 1.358 Berkas Beasiswa Zakat Kemenag Diserbu Ribuan Mahasiswa, Seleksi Administrasi Capai 1.358 Berkas (ig)

Ntvnews.id, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama RI resmi menggelar kegiatan Verifikasi Dokumen Beasiswa Zakat Indonesia (BeZakat) pada 17–20 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari tahapan seleksi administrasi program beasiswa berbasis zakat yang telah menjaring ribuan pendaftar dari berbagai penjuru Indonesia.

Program BeZakat adalah kolaborasi antara Kemenag, BAZNAS, dan 19 Lembaga Amil Zakat (LAZ) nasional. Tujuannya adalah memberikan akses pendidikan tinggi kepada mustahik dari kalangan fakir, miskin, dan fisabilillah secara berkeadilan, merata, dan inklusif.

Prof. Dr. Abu Rokhmad, M.Ag., Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, menegaskan pentingnya proses verifikasi sebagai fondasi akuntabilitas pengelolaan zakat dalam bidang pendidikan.

“Kegiatan verifikasi ini memastikan bahwa zakat benar-benar sampai kepada yang berhak. Ini adalah wujud tanggung jawab negara dan pengelola zakat dalam memastikan keadilan distribusi,” ujar Abu Rokhmad saat membuka kegiatan verifikasi dokumen di Jakarta.

Total 1.357 mahasiswa telah mendaftar dan 1.358 berkas diverifikasi secara ketat. Sebanyak 67,88% berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), seperti UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sisanya berasal dari perguruan tinggi umum seperti IPB, UI, ITB, dan UGM.

Sementara itu, Prof. Dr. H. Waryono, S.Ag., M.Ag., Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, menjelaskan bahwa BeZakat bukan hanya program pendidikan, tetapi merupakan instrument of change dalam kerangka besar pembangunan umat.

“BeZakat adalah bentuk nyata rekayasa sosial berbasis zakat. Program ini tidak hanya menghapus hambatan akses pendidikan, tetapi juga mencetak kader umat dari kalangan dhuafa untuk naik kelas secara bermartabat,” terang Prof. Waryono.

Lebih lanjut, Prof. Waryono menegaskan bahwa BeZakat selaras dengan Asta Protas (Arah Kebijakan Strategis) Menteri Agama RI, khususnya pada poin:
• Penguatan Moderasi Beragama, melalui afirmasi pendidikan inklusif yang membangun nalar kritis dan toleran;
• Revitalisasi KUA dan Bimas Islam, dalam hal memperkuat ekosistem zakat wakaf sebagai instrumen layanan keagamaan yang produktif;
• serta Transformasi Digital dan Tata Kelola yang Akuntabel, melalui sistem pendaftaran online dan proses seleksi yang transparan.

“Ini bukan sekadar beasiswa, tetapi bagian dari orkestrasi besar Kemenag untuk menghadirkan layanan keagamaan yang berdampak dan memberdayakan. Zakat menjadi instrumen pemerataan pendidikan, dan BeZakat adalah model kolaborasi yang patut direplikasi,” tambahnya.

Dari proses verifikasi, 534 peserta dinyatakan lolos ke tahap wawancara yang akan dilaksanakan pada 28 Juli–1 Agustus 2025, didahului oleh rapat teknis dan coaching panelis pada 25–26 Juli. Pengumuman hasil akhir direncanakan pada 6 Agustus 2025.

Dukungan penuh datang dari 19 LAZ/BAZNAS nasional dengan total 183 kuota beasiswa. Di antaranya: BAZNAS (50), IZI (20), Dompet Dhuafa (20), BSI Maslahat (12), Nurul Hayat (10), LAZISMU (10), Rumah Zakat (5), dan lainnya.

“Kami percaya, dengan tata kelola yang baik, zakat dapat menjembatani ketimpangan sosial dan membuka ruang mobilitas vertikal bagi generasi muda. Mari kita kawal bersama BeZakat sebagai investasi strategis umat,” pungkas Prof. Waryono.

x|close