Ntvnews.id, Dhaka - Sebuah pesawat milik Angkatan Udara Bangladesh jatuh dan menimpa area kampus di ibu kota Dhaka pada Senin, 19 Juni 2025. Insiden tragis ini menyebabkan sedikitnya 19 orang tewas dan 50 orang lainnya mengalami luka-luka. Pesawat tersebut dilaporkan menghantam area kampus, memicu kebakaran yang melukai orang-orang di sekitarnya.
Dilansir dari Al Jazeera, Senin, 21 Juli 2025, pesawat tempur jenis F-7 BGI itu jatuh di kawasan Milestone School and College, Uttara, Dhaka, sekitar pukul 13.00 waktu setempat (07:00 GMT), ketika para siswa sedang melaksanakan ujian atau mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Lebih dari 50 orang, termasuk anak-anak dan orang dewasa, dirawat di rumah sakit karena luka bakar setelah kecelakaan itu," ungkap seorang dokter di Institut Nasional Bedah Plastik dan Luka Bakar kepada wartawan.
Baca Juga: Lagi, Penumpang Pesawat Berusaha Pintu Darurat Saat di Udara
Rekaman video yang beredar menunjukkan kobaran api besar di halaman kampus dengan asap tebal membumbung ke langit.
"Seorang siswa kelas tiga dibawa dalam keadaan meninggal, dan tiga orang lainnya, berusia 12, 14, dan 40 tahun, dirawat di rumah sakit," kata Bidhan Sarker, Kepala Unit Luka Bakar di Rumah Sakit dan Fakultas Kedokteran Dhaka, kepada kantor berita Reuters.
Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat kepanikan warga, dengan teriakan dan tangisan terdengar di lokasi kejadian.
Baca Juga: Penumpang Dapat Pesan Teks Ancaman, Pesawat Lakukan Putar Balik
"Ketika saya menjemput anak-anak saya dan pergi ke gerbang, saya menyadari ada sesuatu yang datang dari belakang ... Saya mendengar ledakan. Ketika saya melihat ke belakang, yang saya lihat hanyalah api dan asap," tutur Masud Tarik, seorang guru di sekolah tersebut.
View this post on Instagram
Peristiwa ini terjadi hanya sekitar satu bulan setelah insiden pesawat Air India yang jatuh di atas asrama perguruan tinggi kedokteran di Ahmedabad, India. Kecelakaan di India tersebut menewaskan 241 dari 242 penumpang, serta 19 orang di darat. Tragedi ini menjadikannya salah satu bencana penerbangan terburuk di dunia dalam satu dekade terakhir.