A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Penyebab Militer Thailand dan Kamboja Baku Tembak di Perbatasan, Ternyata Gegara Ini - Ntvnews.id

Penyebab Militer Thailand dan Kamboja Baku Tembak di Perbatasan, Ternyata Gegara Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jul 2025, 14:36
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Tentara Thailand Tentara Thailand (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Baku tembak kembali meletus di perbatasan Thailand-Kamboja pada Kamis, 24 Juli 2025, menyusul rangkaian insiden yang memicu ketegangan tajam antara dua negara bertetangga di Asia Tenggara. Kontak senjata langsung meletus di perbatasan kedua negara.

Sebelumnya, Angkatan Darat Thailand memerintahkan penutupan total seluruh titik lintas batas dengan Kamboja. Menurut laporan resmi militer Thailand, baku tembak pecah di dekat Candi Ta Muen, wilayah yang selama ini menjadi titik rawan dalam sengketa perbatasan.

Baca juga: Kronologi Lengkap Perang Kamboja dan Thailand 

Ketegangan bermula saat pasukan khusus Thailand yang berjaga di lokasi mendeteksi suara pesawat nirawak (UAV) milik Kamboja yang terbang di atas candi pada pukul 07.35 pagi. Meski tidak terlihat secara langsung, keberadaan UAV itu terdengar jelas oleh personel di lapangan.

Tidak lama kemudian, enam tentara Kamboja, beberapa di antaranya membawa granat berpeluncur roket (RPG), terpantau mendekati pagar kawat berduri pangkalan militer Thailand di wilayah tersebut.

Perang Thailand vs Kamboja <b>(ANTARA)</b> Perang Thailand vs Kamboja (ANTARA)

Tentara Thailand disebut sempat berusaha menahan diri dan mengajak berdialog, dengan tetap menjaga kesiagaan penuh. Namun pada pukul 08.20 pagi, tembakan dilepaskan dari arah pasukan Kamboja yang berada sekitar 200 meter dari pangkalan operasional Thailand.

Insiden terjadi di tengah berlangsungnya rapat Dewan Keamanan Nasional Thailand di Bangkok, mempertegas skala ancaman yang kini dihadapi otoritas keamanan negara. Militer Thailand langsung menginstruksikan seluruh satuan terkait untuk meningkatkan kewaspadaan.

Sejumlah laporan media menyebutkan bahwa dua tentara Thailand terluka dalam insiden tersebut, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang.

Baku tembak ini menjadi puncak dari serangkaian insiden sebelumnya, termasuk ledakan ranjau darat yang mengakibatkan cedera serius bagi personel militer Thailand. Pada Rabu, 23 Juli 2025, seorang tentara Thailand dilaporkan kehilangan kaki kanannya setelah menginjak ranjau di Provinsi Ubon Ratchathani.

Dalam kejadian ini, Militer Thailand menuduh Kamboja sebagai pihak yang menanam ranjau tersebut. Insiden serupa juga terjadi pada 16 Juli, saat tiga tentara Thailand terluka akibat ledakan ranjau saat berpatroli di area yang disengketakan.

Kamboja membantah tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa ranjau itu adalah sisa-sisa perang saudara mereka puluhan tahun silam, dan ledakan terjadi karena tentara Thailand keluar dari jalur patroli yang telah disepakati.

Puncak ketegangan terjadi ketika Panglima Wilayah II Angkatan Darat Thailand, Letnan Jenderal Boonsin Padklang, memerintahkan penutupan semua titik lintas perbatasan mulai Kamis, 24 Juli 2025. Langkah ini dianggap sebagai sinyal serius dari Thailand untuk menekan Kamboja di tengah memburuknya hubungan diplomatik kedua negara.

Kini, pemerintah Thailand, melalui Partai Pheu Thai, mengumumkan penurunan tingkat hubungan diplomatik dengan Kamboja. Thailand telah memanggil pulang duta besarnya dari Phnom Penh dan menyatakan akan mengusir duta besar Kamboja dari Bangkok.

Sebagai respons, Kamboja menginstruksikan semua diplomatnya meninggalkan Thailand, dan meminta semua diplomat Thailand untuk angkat kaki dari Phnom Penh. Selain itu, Kamboja telah melakukan tindakan balasan ekonomi dengan memblokir impor bahan bakar, gas, serta hasil pertanian seperti buah dan sayuran dari Thailand.

x|close