A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

KKP Targetkan Perluasan Kawasan Konservasi Laut Capai 97,5 Juta Hektare pada 2045 - Ntvnews.id

KKP Targetkan Perluasan Kawasan Konservasi Laut Capai 97,5 Juta Hektare pada 2045

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Agu 2025, 17:12
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Tangkapan layar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono (kedua dari kanan) dalam Peluncuran Blue Food Assessment (BFA) Indonesia dan Indonesia Blue Economy Index (IBEI) di Jakarta, Rabu 6 Agustus 2025. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas. Tangkapan layar Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono (kedua dari kanan) dalam Peluncuran Blue Food Assessment (BFA) Indonesia dan Indonesia Blue Economy Index (IBEI) di Jakarta, Rabu 6 Agustus 2025. ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa Indonesia harus memperluas kawasan konservasi laut hingga mencapai 97,5 juta hektare pada tahun 2045 sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi biru menuju visi Indonesia Emas 2045.

“Kami menekankan dengan sangat tegas bahwa target perluasan kawasan konservasi laut harus mencapai 97,5 juta hektare pada 2045,” kata Trenggono dalam peluncuran Blue Food Assessment (BFA) Indonesia dan Indonesia Blue Economy Index (IBEI) di Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.

Ia menyampaikan bahwa perluasan kawasan konservasi merupakan prioritas utama untuk menjaga kelestarian ekosistem laut secara berkelanjutan. Menurutnya, masih banyak wilayah konservasi yang saat ini mengalami pelanggaran, padahal kawasan tersebut merupakan habitat penting bagi biota laut.

“Wilayah konservasi harus dilindungi sepenuhnya, tidak boleh ada gangguan sama sekali,” tegasnya.

Guna mencapai target tersebut, Trenggono berharap dukungan dari Kementerian PPN/Bappenas agar integrasi kebijakan lintas sektor dapat terwujud.

Baca Juga: KKP Bersama Komdigi Lakukan Penelusuran Praktik Penjualan Pulau Kecil

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa kebijakan pelarangan aktivitas di wilayah konservasi mulai diimplementasikan, salah satunya di kawasan Bali dan Selat Lombok. Wilayah ini dilarang dilintasi oleh kapal angkutan, kapal penumpang, dan terutama kapal penangkap ikan.

“Tidak boleh ada kapal yang melintasi kawasan konservasi, termasuk kapal angkut, penumpang, apalagi kapal nelayan,” ujarnya.

Di sisi lain, Trenggono memaparkan program Gemar Makan Ikan sebagai bagian dari upaya meningkatkan asupan gizi masyarakat dan mencegah stunting. Program ini juga mendukung inisiatif nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

Komitmen Indonesia dalam menjaga keberlanjutan pangan laut juga diwujudkan melalui keterlibatan dalam Aquatic Blue Food Coalition yang menyoroti isu ketahanan pangan, gizi, iklim, dan keanekaragaman hayati secara global.

Komitmen tersebut turut diperkuat dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan delegasi Islandia yang berlangsung di sela Konferensi Kelautan dan Perikanan PBB ke-3 di Nice, Prancis, pada 9–13 Juni 2025.

“Langkah-langkah strategis ini merupakan bagian dari lima program prioritas dalam ekonomi biru untuk memaksimalkan potensi kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga melindungi ekosistem laut,” pungkas Trenggono.

(Sumber: Antara)

x|close