Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Peru, Dina Boluarte, mengungkapkan bahwa negaranya tengah menjajaki kemungkinan untuk memperoleh sertifikasi halal dari Indonesia. Sertifikasi ini dinilai penting agar produk-produk asal Peru dapat lebih mudah menembus pasar Asia.
"Kami menyadari perkembangan pesat industri halal Indonesia, terutama di bidang makanan, mode, farmasi dan kosmetik. Peru tertarik untuk menjajaki peluang kerja sama di bidang ini," ujar Boluarte saat menyampaikan sambutan di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum bertajuk "Unlocking bilateral growth: Strengthening Indonesia-Peru Partnership through CEPA", yang menjadi bagian dari rangkaian kunjungan resmi Presiden Boluarte ke Indonesia.
Terkait rencana sertifikasi halal ini, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menuturkan bahwa Peru berharap Indonesia dapat menjadi pusat untuk memberikan sertifikasi produk halal sekaligus menyosialisasikan produk-produk tersebut ke pasar yang lebih luas.
"Peru ingin Indonesia menjadi pusat untuk mensertifikasi produk halal dan melakukan sosialisasi produk halal tersebut," kata Anindya.
Ia menambahkan bahwa Kadin dapat berkontribusi signifikan dalam proses sertifikasi halal, terutama melalui kerja sama strategis dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
"Kadin bisa banyak berperan karena kita bekerja sama dengan badan halal supaya setidaknya baik, pelatihannya baik, dan bisa bekerja sama dengan mereka," lanjutnya.
Lebih jauh, Anindya menyebutkan bahwa Peru memiliki banyak produk yang berpotensi masuk ke pasar Indonesia dan mendapatkan sertifikasi halal.
"Paling tidak buat kita (Indonesia), kita bisa menjadi hub untuk industri halal Latin Amerika ke ASEAN," ujarnya.
Sebagai catatan, pada tahun 2024 Indonesia tercatat sebagai mitra dagang terbesar keenam bagi Peru, dengan total nilai perdagangan bilateral mencapai 699,1 juta peso, mengalami kenaikan sebesar 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kunjungan Presiden Dina Boluarte kali ini juga memiliki makna khusus, karena bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru. Dalam kesempatan tersebut, kedua negara dijadwalkan akan menandatangani Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
(Sumber: Antara)