Ntvnews.id, Jayapura - Kepala Kepolisian Resor Sarmi, AKBP Ruben Falayukan, menyampaikan bahwa jajarannya masih melakukan pengecekan langsung di lapangan untuk memastikan ada atau tidaknya kerusakan maupun korban akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,4 yang mengguncang wilayah tersebut pada Selasa, 12 Agustus 2025.
"Belum ada laporan tentang dampak gempa walaupun saat gempa masyarakat, termasuk anggota yang berada di Mapolres Sarmi berlarian keluar karena terasa cukup besar," ujarnya saat dihubungi dari Jayapura, Provinsi Papua.
Baca Juga: Bupati Jayapura Imbau Warga Antisipasi Dampak Gempa Rusia
Seorang warga Kota Jayapura, Marthen, mengaku kaget karena guncangan gempa terasa cukup kuat.
"Saya sempat kaget saat gempa terjadi dan bersama keluarga langsung keluar rumah," kata warga yang tinggal di kawasan Gurabesi, Jayapura itu.
Berdasarkan laporan BMKG V Jayapura, gempa terjadi pada pukul 17.24 WIT, dengan titik koordinat 1,90 LS dan 138,99 BT atau 27 km tenggara Sarmi, Papua, pada kedalaman 13 km.
Guncangan gempa tercatat dirasakan di Kabupaten Sarmi dengan skala IV–V MMI, sementara di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, serta Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, gempa dirasakan pada skala II–III MMI.
(Sumber: Antara)