Ntvnews.id, Washington DC - Pada Rabu malam, 13 Agustus 2025 waktu Amerika Serikat, warga Washington DC turun ke jalan sebagai bentuk protes terhadap operasi pemeriksaan besar-besaran yang dilakukan oleh aparat penegak hukum bersama petugas imigrasi. Aksi ini dilaporkan oleh seorang koresponden dari RIA Novosti.
Lokasi utama pemeriksaan berada di perempatan Jalan 14 dan U, sebuah kawasan hiburan malam yang ramai dengan bar dan klub. Di area tersebut, polisi melakukan pemeriksaan kendaraan, sementara setidaknya 10 unit kendaraan milik Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) juga terlihat memasuki lokasi.
Menanggapi situasi ini, warga sekitar berkumpul di jalan-jalan dekat titik operasi dan menyuarakan protes keras. Mereka meneriakkan tuntutan kepada aparat agar tidak lagi menjalankan perintah Presiden Donald Trump. Bahkan, beberapa warga menyamakan praktik razia tersebut dengan metode yang dilakukan oleh rezim Nazi Jerman.
Protes ini muncul setelah Presiden Trump pada hari Senin mengumumkan serangkaian kebijakan baru dari pemerintah federal untuk menekan angka kriminalitas di Washington, DC. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan bahwa kepolisian di ibu kota akan dialihkan langsung ke bawah kendali pemerintah pusat.
Tak hanya itu, Trump juga memerintahkan pengerahan Garda Nasional ke wilayah tersebut dan mengeluarkan peringatan akan mengirim militer jika dirasa diperlukan.
Sehari kemudian, tepatnya pada Selasa, Kepala Pentagon Pete Hegseth menyampaikan bahwa “pasukan Garda Nasional akan tiba di ibu kota dalam beberapa pekan mendatang dan akan tinggal di sana sesuai perintah Presiden Trump.”
(Sumber: Antara)