Ntvnews.id, Jakarta - Dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2025, Jumat (15/08/2025), Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi capaian penerima manfaat Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita Non-PAUD (3B).
“Pagi ini saya mendapat laporan dari Badan Gizi Nasional (BGN) sudah 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil dan ibu menyusui sudah menerima Makan Bergizi Gratis setiap hari,” ungkap Presiden.
Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Anggaran Pendidikan Rp757,8 Triliun di 2026, Untuk MBG hingga Gaji Guru-Dosen
BGN melaporkan, sebanyak Rp 300 triliun telah digeser untuk hal-hal yang lebih produktif dan langsung bisa dirasakan rakyat banyak seperti MBG.
Sebelumnya Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mendapat amanat khusus dari Presiden RI untuk mendistribusikan MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd. (Dok.Ntvnews.id)
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd, yang juga hadir pada sidang tersebut bersama Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, ketika ditemui Selasa (12/08/2025) di Malang, Jawa Timur, mengatakan pendistribusian MBG 3B menjadi tugas Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari tenaga kesehatan, PKK dan kader KB di lapangan.
Ia ikut mengapresiasi TPK yang telah berjuang dan bergeriliya mendistribusikan MBG 3B.
MBG untuk kelompok 3B menjadi salah satu upaya pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menurunkan prevalensi stunting. Di Indonesia diketahui terdapat 19,8% kasus stunting (SSGI 2024). Artinya, dari 10 balita ada dua stunting.
Pencegahan stunting adalah salah satu upaya Pemerintah Indonesia mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas menjadi Generasi Emas Indonesia di 2045.*
Kemendukbangga/BKKBN saat ini telah menggerakkan lebih dari 1,2 Juta kader dan relawan keluarga terdiri dari IMP, PKB/PLKB, 600,000 personal TPK Stunting, dan penggerak Kampung KB di seluruh Indonesia. Ini adalah jaringan akar rumput terbesar dalam pembangunan keluarga, yang siap diperkuat dengan inovasi, teknologi, dan pendanaan dari para mitra pembangunan.