Ntvnews.id, Washington DC - Amerika Serikat pada akhir pekan lalu menghentikan sementara penerbitan visa kunjungan medis bagi warga Jalur Gaza hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyatakan keputusan ini diambil karena beberapa organisasi yang terlibat dalam pengurusan visa diduga memiliki keterkaitan erat dengan Hamas.
“Kami tidak akan bekerja sama dengan pihak mana pun yang memiliki hubungan ataupun simpati terhadap Hamas,” ujar Rubio dalam wawancara dengan CBS News, dikutip dari DW, Selasa, 19 Agustus 2025.
Melalui unggahan di platform X pada Sabtu, 16 Agustus 2025, Departemen Luar Negeri AS menegaskan bahwa seluruh visa kunjungan dari Gaza untuk sementara dihentikan, sembari dilakukan evaluasi menyeluruh atas proses penerbitan sejumlah kecil visa medis-kemanusiaan dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Warga Israel Demo Besar-besaran Minta Akhiri Perang di Gaza
Sejumlah pihak mempertanyakan kebijakan ini, khususnya karena program tersebut dikenal membawa anak-anak Palestina yang sakit ke rumah sakit di AS. Namun, Rubio menekankan bahwa penerima visa tidak hanya anak-anak, melainkan juga orang dewasa yang mendampingi mereka. Ia menyebut bahwa hanya sedikit visa yang benar-benar diberikan untuk pasien anak.
Rubio menambahkan bahwa beberapa anggota Kongres telah menyampaikan keprihatinan mereka kepada Kementerian Luar Negeri, termasuk laporan adanya organisasi yang mengurus visa dan mengaku bangga atas keberhasilan itu, namun diyakini memiliki hubungan erat dengan Hamas.
Hingga kini, Rubio tidak menjelaskan berapa banyak visa yang sudah diterbitkan maupun apakah penghentian ini juga berlaku pada visa yang sudah dikeluarkan.
Baca Juga: Warga Gaza Hadapi Krisis Air yang Mematikan
Menurut laporan The New York Times, keputusan tersebut dipicu oleh dorongan kelompok sayap kanan, terutama aktivis ultra-konservatif Laura Loomer. Melalui unggahannya di X, ia memprotes masuknya warga Gaza ke AS dengan menyebut mereka sebagai “penjajah Islam,” serta menuding organisasi Heal Palestine yang berbasis di Ohio membantu keluarga Gaza membawa anak-anak sakit ke Amerika untuk mendapatkan perawatan.
Loomer menyebut kedatangan pasien dan pendamping mereka sebagai “ancaman terhadap keamanan nasional” dan menilai seharusnya negara-negara Muslim bisa menampung mereka. Pada Sabtu, 16 Agustus 2025, ia merayakan kebijakan pembekuan visa tersebut dan menyampaikan terima kasih kepada Rubio atas langkah cepatnya yang dianggap mencegah “invasi” oleh LSM yang dituduh pro-Hamas.