Ntvnews.id, Jakarta - Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto tengah melakukan perombakan menyeluruh terhadap sistem ketahanan pangan nasional. Langkah ini melibatkan perbaikan dari sisi produksi hingga distribusi guna menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Presiden membenahi sistemnya, dari hulu sampai dengan hilir, dari produksi sampai kemudian distribusinya agar dipastikan ada (stok) dan (harganya) terjangkau untuk masyarakat," kata Prita saat ditemui usai meninjau harga bahan pokok di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Rabu.
Lebih lanjut, Prita mengungkapkan bahwa pernyataan Presiden soal pentingnya ketahanan pangan juga disampaikan secara tegas dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI yang berlangsung di Gedung Nusantara, Jakarta, Jumat (15/8).
"Presiden bicara cukup lama, bicara mengenai bagaimana kita melakukan ketahanan pangan, Sebenarnya apa yang teman-teman lihat saat ini, sekarang bagian dari prosesnya. Karena itu merupakan bagian penting dari ketahanan pangan," ujar Prita.
Menurutnya, upaya perbaikan tersebut dilakukan agar sistem pangan nasional tidak hanya menjamin ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok, tetapi juga mampu memberikan perlindungan menyeluruh terhadap hak dasar masyarakat.
Prita menambahkan bahwa Presiden juga memberikan perhatian khusus terhadap praktik-praktik curang dalam sistem distribusi pangan. Pemerintah akan bertindak tegas demi menjaga stabilitas dan keadilan dalam sektor ketahanan pangan.
Salah satu langkah konkret yang tengah dilakukan adalah penerapan aplikasi Klik SPHP, yang dirancang untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam distribusi beras. Meski masih dalam tahap penyesuaian, Prita menilai aplikasi ini menjadi instrumen penting dalam pembenahan tata kelola pangan.
Ia juga membantah narasi yang menyebut bahwa Indonesia tengah mengalami krisis beras. Menurutnya, yang sedang berlangsung saat ini adalah upaya perbaikan struktural dan bukan karena kelangkaan stok.
"Jadi tolong dipahami juga bahwa ini bukan krisis beras. Jadi ada yang kemudian menarasikan bahwa ada krisis beras, ini bukan. Jadi, ini sedang ada sebuah penataan yang menyeluruh, tentunya membutuhkan adaptasi. Namun dipastikan bahwa kita tidak krisis beras. Kita pastikan itu," kata Prita.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa pemerintah terus menjaga stok pangan tetap mencukupi dan distribusi berlangsung terkendali.
"Dan Presiden berkomitmen penuh memastikan tidak ada krisis beras, melainkan penguatan sistem pangan nasional yang berkelanjutan."
Dalam kesempatan tersebut, Prita turut didampingi oleh Direktur Utama Perum Bulog Achmad Rizal Ramdhani, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi dan Kota Banten. Mereka bersama-sama memantau harga sejumlah komoditas, termasuk cabai dan beras SPHP, di Pasar Induk Rau sebagai bagian dari evaluasi langsung kondisi pangan di lapangan.
Sumber: ANTARA