A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: preg_match(): Unknown modifier 'M'

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 265

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 265
Function: preg_match

File: /www/ntvweb/application/libraries/Article_lib.php
Line: 164
Function: tag_link

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 60
Function: content

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

1.145 Polisi Jaga Demo di DPR - Ntvnews.id

1.145 Polisi Jaga Demo di DPR

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Agu 2025, 13:26
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ribuan personel gabungan menggelar apel pasukan dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025. Ribuan personel gabungan menggelar apel pasukan dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, JakartaPolres Metro Jakarta Pusat menyiagakan 1.145 personel gabungan untuk mengawal aksi unjuk rasa Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (GEMARAK) bersama sejumlah elemen aliansi lain di depan Gedung DPR/MPR, Kamis, 21 Agustus 2025, dengan pendekatan persuasif dan humanis. 

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengingatkan agar aksi disampaikan secara tertib. Ia mengatakan, “Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas, dan mari kita hindari tindakan, seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum.”

Susatyo menegaskan, seluruh personel tidak dibekali senjata api dan pengamanan dilakukan dengan mengutamakan pendekatan humanis. Sebelum pengamanan, kata dia, petugas telah menggelar simulasi dan apel di lokasi guna mengantisipasi segala kemungkinan.

Baca Juga: Fakta Mengerikan Penemuan Mayat Berbaju Batik dengan Muka Dilakban di Karawang

Ia menambahkan, massa dijadwalkan berkumpul sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengusung isu penolakan terhadap kapitalisme, imperialisme, militerisme, serta seruan mengganyang oligarki. “Polisi hadir bukan untuk menghadapi musuh, melainkan untuk melayani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan pendapat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Susatyo mengingatkan bahwa kebebasan berpendapat adalah hak setiap warga negara yang dijamin undang-undang, namun tetap harus dijalankan secara damai. “Unjuk rasa hendaknya menjadi ruang penyampaian aspirasi, bukan ajang kericuhan. Mari kita jaga suasana tetap kondusif agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik,” tuturnya.

Polisi juga mengimbau masyarakat menghindari kawasan sekitar Gedung DPR/MPR selama aksi berlangsung untuk mencegah kemacetan. Rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional, menyesuaikan eskalasi massa di lapangan, dan warga disarankan menggunakan jalur alternatif agar mobilitas tetap lancar.

Baca Juga: DKI Kucurkan Rp7,69 Demi Tebus 1,897 Ijazah Siswa

(Sumber: Antara)

x|close