Ntvnews.id, Serang - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mendesak Polri mengusut tuntas aktor intelektual di balik kekerasan terhadap delapan jurnalis saat meliput sidak Kementerian LH di pabrik PT Genesis Regeneration Smelting, Kabupaten Serang, Banten, Kamis, 21 Agustus 2025.
Hanif menegaskan tidak boleh ada pihak yang menghalangi kerja jurnalistik, terutama dalam mengungkap informasi publik. “Kami sangat prihatin dan menyesalkan perbuatan seperti ini,” kata Hanif saat bertemu dengan jurnalis korban intimidasi dan kekerasan di Kota Serang, Jumat, 22 Agustus 2025.
Ia menjelaskan pihaknya telah mengirim surat resmi kepada kepolisian, mulai dari polres hingga Kapolri, agar menindaklanjuti kasus intimidasi dan pengeroyokan yang dialami jurnalis saat peliputan sidak dugaan pencemaran lingkungan di PT Genesis Regeneration Smelting. “Kami merasa sangat keberatan dan akan mengawal proses ini,” ujarnya.
Baca Juga: Prabowo: Kita Harus Merdeka dari Kemiskinan, Kelaparan, dan Penderitaan
Hanif juga menduga pelaku di lapangan tidak bertindak sendiri. “Kami meyakini karyawan tidak akan berani melakukan penganiayaan tanpa instruksi atasan. Pimpinan perusahaan PT Genesis harus bertanggung jawab,” katanya menegaskan.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung Kementerian Lingkungan Hidup. “Biaya pengobatan bebankan kepada kami,” ucapnya.
Hanif menekankan bahwa negara tidak boleh kalah oleh tindakan premanisme. “Siapa pun orangnya, kita lawan, karena tanggung jawab kami kepada rakyat lebih besar,” tegasnya.
Ia juga mengajak jurnalis dan masyarakat untuk terus memberi informasi demi perbaikan lingkungan. “Kami tidak akan pernah takut, tidak akan gentar untuk mengembalikan amanah rakyat, amanah Pak Presiden terkait perbaikan lingkungan. Teruslah bekerja, teruslah berbuat lebih baik,” ujarnya.
Baca Juga: Blak-blakan Lisa Mariana usai Diperiksa KPK: Saya Gak Bisa Sebut Nominal, Kan Buat Anak
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Serang Raya, Engkos Kosasih, mengapresiasi langkah Menteri LH tersebut. “Ini merupakan bentuk penghargaan bagi wartawan yang menjadi korban pengeroyokan. Apalagi Pak Hanif berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas,” katanya.
(Sumber: Antara)