Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan harapannya agar pengelolaan museum dan situs cagar budaya dapat semakin ditingkatkan, terutama setelah resmi terbentuknya Dewan Pengawas Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya di bawah Kementerian Kebudayaan.
Dalam siaran pers kementerian yang dirilis dari Jakarta, Selasa, Fadli menegaskan bahwa peningkatan pengelolaan museum dan cagar budaya sangat penting, baik untuk menarik minat lebih banyak pengunjung maupun untuk mendongkrak pendapatan BLU.
Ia mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung Museum Nasional Indonesia ditargetkan mencapai angka 20.000 orang, dan hingga saat ini tercatat sebanyak 12.750 orang telah mengunjungi museum tersebut.
"Kita juga banyak museum-museum yang perlu diaktifkan, misalnya, museum-museum sejarah, seperti Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda, dan Museum Kebangkitan Nasional. Mungkin kita (bisa) jadikan semacam satu klaster," katanya.
Tak hanya itu, Fadli juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan berbagai situs sejarah dan budaya, seperti kawasan Muarajambi, Dieng, dan Gedongsongo.
Ia menjelaskan bahwa saat ini BLU Museum dan Cagar Budaya menangani 34 situs cagar budaya. Beberapa di antaranya dikelola melalui kerja sama dengan pihak swasta seperti InJourney dan juga Taman Wisata Candi.
Dewan Pengawas BLU Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan ini diketuai oleh Muhammad Asrian Mirza. Susunan anggota dewan tersebut mencakup Sitie Indrawati Djojohadikusumo, Linda Djuwita Djalil, Tamalia Alisjahbana, dan Thomas A.M. Djiwandono.
Dewan tersebut dijadwalkan menjalankan tugasnya mulai dari 7 Juli 2025 hingga 3 Januari 2027. Mereka akan berperan dalam melakukan pengawasan serta memberikan panduan strategis bagi pengelolaan museum dan cagar budaya di seluruh Indonesia.
(Sumber: Antara)