BGN Teliti Dugaan Ompreng MBG Impor Mengandung Minyak Babi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Agu 2025, 14:30
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Dapur untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). ANTARA/HO-Kementerian UMKM Ilustrasi - Dapur untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). ANTARA/HO-Kementerian UMKM (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) tengah melakukan pemeriksaan menyeluruh terkait isu dugaan adanya ompreng atau food tray untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diimpor dari Chaoshan, China, mengandung zat berbahaya, termasuk di antaranya minyak babi.

"Sedang check and recheck (diperiksa kembali)," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana ketika dimintai keterangan melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.

Dadan menegaskan bahwa pihaknya sampai saat ini tidak pernah melakukan pengadaan ompreng untuk kebutuhan Program MBG.

"BGN kan belum pernah mengadakan," ucapnya.

Isu tersebut berawal dari laporan yang beredar di media sosial, bersumber dari investigasi Indonesia Business Post di wilayah Chaoshan, bagian timur Provinsi Guangdong, China. Daerah itu disebut-sebut sebagai salah satu lokasi produsen ompreng yang ditengarai masuk ke Indonesia untuk Program MBG.

Dalam laporan investigasi itu, tim Indonesia Business Post menemukan sekitar 30 hingga 40 pabrik yang memproduksi ompreng makanan untuk pasar internasional, termasuk yang diduga menjadi pemasok untuk Program MBG di Indonesia.

Baca Juga: KPK Ungkap Anggota DPR Berinisial MS dalam Kasus LPEI

Temuan lain dari laporan tersebut adalah dugaan pemalsuan label "Made in Indonesia" dan logo SNI pada ompreng yang sejatinya dibuat di China. Selain itu, disebutkan pula penggunaan bahan ompreng tipe 201 yang berpotensi mengandung kadar mangan tinggi, suatu logam berwarna putih keabu-abuan, yang dinilai tidak sesuai untuk penggunaan dengan makanan asam.

Tak hanya itu, laporan tersebut juga menyingkap indikasi penggunaan minyak babi atau lard dalam proses produksi ompreng tersebut.

Menanggapi isu tersebut, Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebelumnya menegaskan telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 9369:2025 terkait wadah bersekat (food tray) berbahan baja tahan karat untuk makanan, yang dirancang khusus guna mendukung pelaksanaan Program MBG.

"Standar ini kami tetapkan pada 18 Juni 2025 melalui Keputusan Kepala BSN Nomor 182/KEP/BSN/6/2025. Ini merupakan standar baru hasil pengembangan sendiri yang disusun oleh Komite Teknis 77-02, Produk Logam Hilir," jelas Deputi Bidang Pengembangan Standar BSN, Hendro Kusumo.

Baca Juga: Mahasiswa Bikin Tesis Solusi Penambangan Ilegal yang Disorot Prabowo

"Dengan standar ini kami ingin memastikan bahwa food tray yang digunakan dalam Program MBG aman digunakan, tidak mudah rusak, dan tidak mengandung zat berbahaya. Ini juga mendorong industri dalam negeri untuk memproduksi peralatan makan yang berkualitas," lanjut Hendro.

Ia menambahkan, penetapan standar tersebut merupakan langkah strategis untuk menjamin bahwa peralatan makan yang dipakai dalam Program MBG memenuhi aspek mutu, keamanan, serta kesehatan.

(Sumber: Antara)

x|close