Konfederasi Serikat Buruh Sebut Ada "Penumpang Gelap" dalam Aksi Unjuk Rasa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Sep 2025, 09:47
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Executive Committee Partai Buruh Said Iqbal (kiri) menjawab pertanyaan media pada sela-sela peringatan tiga tahun kebangkitan Partai Buruh di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 18 September 2024. ANTARA/Genta Tenri Mawangi/am. Presiden Executive Committee Partai Buruh Said Iqbal (kiri) menjawab pertanyaan media pada sela-sela peringatan tiga tahun kebangkitan Partai Buruh di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 18 September 2024. ANTARA/Genta Tenri Mawangi/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Dua pimpinan konfederasi serikat buruh nasional, yakni Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) serta Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), menilai adanya pihak luar atau "penumpang gelap" yang menyusupi aksi demonstrasi buruh di Jakarta pekan lalu hingga memicu kericuhan.

"Ada terasa benar (penumpang gelap, red.), dan teman-teman buruh sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Saya minta, saya perintahkan, ikut bersama pemerintah daerah untuk mengamankan aset negara. Itu kan yang dibakar-bakar itu aset negara, uang publik juga," ujar Presiden KSPI Said Iqbal saat ditemui wartawan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Senin.

Iqbal menambahkan, dirinya memperoleh informasi bahwa kelompok perusuh yang terlibat dalam aksi pembakaran sejumlah fasilitas umum berjumlah sekitar 100 orang. "Kira-kira itu yang harus kita deteksi," kata Said Iqbal.

Menyinggung peristiwa penjarahan rumah pribadi salah satu anggota DPR, Said menilai hal tersebut muncul sebagai luapan amarah warga terhadap sikap dan pernyataan wakil rakyat tersebut.

Baca Juga: Prabowo Segera Umumkan Dewan Buruh Nasional Setingkat Kementerian

"Kalau rumah pribadi, itu ekses ya, karena sikapnya mungkin melukai rakyat. Di kala upah buruh murah, di kala banyak PHK, di kala ojek bolak-balik DPR tentang penurunan diskon 10 persen, nggak pernah ditanggepin oleh DPR. Tiba-tiba mereka joget-joget, mereka minta naik ada tunjangan perumahan Rp50 juta, dan mereka ketika dikasih tahu joget-joget lagi. Ini hanya tentang nilai rasa, nggak ada sensitivitas terhadap penderitaan rakyat," tegas Said Iqbal.

Senada, Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea juga menilai aksi yang berujung rusuh tersebut bukan sepenuhnya murni gerakan buruh, melainkan ada pihak yang menunggangi.

"Kelihatannya seperti itu, karena sangat sporadis. Tadi malam, hampir saja masuk kawasan industri di Bekasi, dan sekarang jutaan buruh bersiap siaga. Kami pastikan, kami tidak akan tinggal diam, kalau wilayah industri dan buruh diganggu oleh para perusuh," ucap Andi Gani.

Meski demikian, ia mengingatkan bahwa di tengah ketatnya pengamanan aparat, hak buruh untuk menyampaikan pendapat secara damai tidak boleh dihalangi.

"Demonstrasi adalah hak asasi ya, tetap taat hukum. Hanya memang teman-teman buruh saat ini bersiaga di Karawang, Bekasi, Purwarkarta, dan semua kawasan industri dalam posisi siaga satu," sambung Andi Gani.

(Sumber : Antara)

x|close