Kemenhut Amankan Pelaku Utama Perburuan Liar di Taman Nasional Gunung Merbabu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Sep 2025, 14:00
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Petugas Gakkum Kemenhut bersama barang bukti hasil perburuan satwa liar dilindungi di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Petugas Gakkum Kemenhut bersama barang bukti hasil perburuan satwa liar dilindungi di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berhasil menangkap pelaku utama yang mengatur kegiatan perburuan satwa liar yang dilindungi di kawasan konservasi Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah.

Kepala Balai Gakkum Kehutanan Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabalnusra), Aswin Bangun, menyampaikan dalam pernyataan yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, bahwa JW ditangkap sebagai pelaku utama dalam aktivitas perburuan satwa liar di TN Gunung Merbabu. Bersama JW, diamankan pula barang bukti berupa satu pucuk senjata tipe PCP kaliber 5,3 mm yang disembunyikan dengan cara dikubur serta dua ekor kijang (Muntiacus muntjac) hasil buruan.

Ia menegaskan bahwa perburuan liar menggunakan senjata api dengan daya rusak tinggi harus dipandang serius, tidak hanya dari segi konservasi tetapi juga aspek keamanan.

“Oleh karena itu, pihaknya bekerjasama dengan kepolisian untuk memastikan kemungkinan adanya jaringan peredaran senjata ilegal yang memperkuat praktik perburuan liar di kawasan konservasi,” ujar Aswin.

Penangkapan JW dilakukan setelah pengungkapan kasus perburuan satwa liar di kawasan konservasi tersebut pada akhir tahun lalu, yang juga mengamankan tersangka AS, SS, dan S yang terbukti melakukan perburuan di dalam Taman Nasional Gunung Merbabu. Ketiganya kini ditahan di Rutan Polresta Magelang, dan dari pemeriksaan terungkap bahwa JW berperan sebagai otak yang mengorganisir perburuan tersebut.

Menurut Aswin, perburuan liar di kawasan taman nasional bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi juga menandakan adanya tekanan sistemik terhadap kawasan yang menjadi pusat keanekaragaman hayati nasional.

“Penegakan hukum ini tidak hanya berorientasi pada aspek hukum pidana, tetapi juga merupakan bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan wibawa kawasan konservasi, dalam hal ini Taman Nasional Gunung Merbabu, sebagai ruang hidup satwa liar dan simbol kehormatan ekologis bangsa ini,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Balai TN Gunung Merbabu, Anggit Haryoso, mengatakan penangkapan pelaku utama perburuan di kawasan tersebut menjadi bukti nyata komitmen negara dalam menjaga kawasan konservasi dan melindungi satwa liar di dalamnya.

Ia mengingatkan bahwa fauna seperti kijang, rusa, primata, dan spesies endemik lainnya memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem hutan dan lingkungan secara keseluruhan.

“Melindungi mereka dari perburuan liar merupakan upaya kita untuk menyelamatkan ekosistem di kawasan konservasi yang sangat penting bagi kelestarian hutan,” pungkas Anggit Haryoso.

Sumber: ANTARA

x|close