Belgia Jatuhkan Sanksi terhadap Israel, Apa Itu?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Sep 2025, 06:35
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip Foto - Sekelompok staf Uni Eropa berkumpul untuk protes diam menuntut perdamaian dan keadilan di Gaza di depan gedung Berlaymont di Brussels, Belgia, Kamis, 27 Agustus 2025. Arsip Foto - Sekelompok staf Uni Eropa berkumpul untuk protes diam menuntut perdamaian dan keadilan di Gaza di depan gedung Berlaymont di Brussels, Belgia, Kamis, 27 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Brusel - Pemerintah Belgia menyatakan akan mengakui kenegaraan Palestina sekaligus memberlakukan sanksi terhadap Israel terkait konflik di Gaza. Pernyataan resmi tersebut diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri Belgia pada Selasa, 2 September 2025.

Dilansir dari Reuters, Rabu, 3 September 2025, menyebutkan sebagai negara yang menjadi tuan rumah markas besar Uni Eropa dan NATO, Belgia mengambil langkah itu di tengah meningkatnya tekanan internasional agar Israel segera melakukan gencatan senjata dengan Hamas serta membuka akses lebih luas untuk bantuan kemanusiaan ke wilayah Gaza yang terkepung.

Menyikapi "tragedi kemanusiaan di Gaza", Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prevot menulis di akun X bahwa negaranya telah memutuskan "meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Israel dan teroris Hamas."

Ia menegaskan, "Ini bukan tentang menghukum rakyat Israel, tetapi tentang memastikan pemerintah mereka menghormati hukum internasional dan humaniter serta mengambil tindakan untuk mengubah situasi di lapangan."

Baca Juga: Palestina Sambut Keputusan Belgia Akui Negaranya di Sidang Umum PBB

Sanksi yang dijatuhkan antara lain melarang impor produk dari permukiman Yahudi di Tepi Barat serta membatasi layanan konsuler bagi warga Belgia yang tinggal di permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Selain itu, Brussels akan meninjau ulang kontrak pengadaan dengan perusahaan Israel serta memasukkan "dua menteri Israel yang ekstremis, beberapa pemukim yang melakukan kekerasan, dan para pemimpin Hamas" ke daftar hitam, jelas Prevot. Ia juga menambahkan Belgia akan mendorong penangguhan perjanjian dagang antara Uni Eropa dan Israel.

Baca Juga: Ragnar Oratmangoen Gabung Klub Belgia Milik Pengusaha Batak

Langkah ini sejalan dengan sejumlah negara, termasuk Prancis, yang berencana mengakui Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB akhir bulan ini, meski menuai kecaman dari Israel. Bulan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Prancis dan Australia gagal menangani anti-Semitisme, dengan alasan bahwa pengakuan Palestina hanya akan memperkuat Hamas.

Israel sejauh ini menolak peringatan PBB mengenai krisis kelaparan di Gaza, di mana lebih dari 63.500 orang dilaporkan tewas sejak Oktober 2023 berdasarkan data otoritas kesehatan setempat.

x|close