Ntvnews.id, Jakarta - Aktivis lingkungan asal NTT, Rudolfus Oktavianus Ruma atau dikenal Vian Ruma ditemukan tewas dengan tubuh terikat di sebuah gubuk dekat pantai Sikusama, Desa Tonggo, Kabupaten Nagekeo, NTT pada Jumat lalu, 5 September 2025.
Melansi Bulir Id, Selasa 9 September 2025, Korban ditemukan tergantung dengan leher terikat tali serta kaki menyentuh lantai gubuk yang terbuat dari bambu.
Menurut keterangan pihak keluarga bahwa kematian Vian Ruma dinilai sangat janggal. Keluarga meminta kepolisian untuk terus menelusuri terkait tewasnya aktivis lingkungan tersebut.
View this post on Instagram
Baca Juga: Yusril Temui Direktur Lokataru di Tahanan, Kukuh Nggak Salah
Selain itu juga, pihak keluarga menolak terkait kematian Vian Ruma sebagai insiden bunuh diri. Pihak keluarga menilai bahwa korban merupakan sosok yang baik, ramah serta tidak memiliki masalah dengan siapapun.
Ia juga merupakan guru Matematika di SMPN 1 Nanggroe. Vian Ruma dimakamkan di kampung halamannya di Desa Ngares, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo pada Sabtu lalu, 6 September 2025.
Vian Ruma memang dikenal sebagai aktivis lingkungan yang menolak proyek Geothermal di Pulau Flores. Selain itu juga, penolakan proyek tersebut datang dari sejumlah pendeta dan para uskup.