Ntvnews.id, Caracas - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, mengerahkan 25.000 tentara ke pesisir Karibia dan wilayah perbatasan dengan Kolombia. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Rabu, 10 September 2025, dalam pernyataannya melalui media sosial, Maduro menegaskan bahwa dirinya telah mengirim "25.000 personel pria dan wanita dari Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian kita yang agung" ke perbatasan Kolombia serta ke pesisir timur laut, lokasi kilang minyak terbesar Venezuela.
Maduro, dalam pernyataan yang disampaikan Minggu, 7 September 2025 malam, menambahkan bahwa pengerahan tersebut bertujuan untuk memastikan "pertahanan kedaulatan nasional, keamanan negara, dan perjuangan untuk perdamaian".
Meski demikian, Maduro tidak secara langsung menyebut nama Trump, yang sebelumnya menegaskan perlunya memerangi jaringan narkoba asal Venezuela. Trump bahkan telah memerintahkan penambahan armada laut terbesar di Karibia dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Dalam Bayang Invasi AS, Venezuela Minta Bantuan China
Pekan lalu, militer AS menenggelamkan sebuah kapal yang dituding membawa narkoba dari Venezuela. Insiden itu menewaskan sedikitnya 11 orang di dalam kapal. Trump kemudian menuduh kapal tersebut milik geng kriminal Venezuela, Tren de Aragua, meski tanpa memberikan bukti.
Selain itu, Trump mengancam akan menembak jatuh jet tempur Venezuela apabila mereka membahayakan pasukan AS, setelah dua pesawat militer Caracas terdeteksi terbang dekat kapal Angkatan Laut AS di perairan internasional.
Menurut informasi dari kalangan militer, Angkatan Bersenjata Venezuela memiliki sekitar 123.000 personel. Maduro sebelumnya mengklaim 220.000 orang telah terdaftar sebagai anggota milisi sipil.
Baca Juga: Venezuela Sebut Penyitaan Pesawat Kepresidenan Sebagai Pembajakan oleh AS
Sementara itu, pada Senin, 8 September 2025, Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, melakukan kunjungan mendadak ke Puerto Rico wilayah AS di utara Venezuela. Hegseth meninjau para marinir di atas kapal perang AS yang dikerahkan ke lepas pantai Puerto Rico.
Dalam pidatonya di hadapan para pelaut dan marinir di atas kapal serbu amfibi USS Iwo Jima, Hegseth menekankan bahwa misi mereka bukan sekadar latihan.
"Apa yang Anda lakukan sekarang -- itu bukan pelatihan," tegasnya.
"Ini adalah latihan di dunia nyata atas nama kepentingan nasional vital Amerika Serikat untuk mengakhiri peracunan rakyat Amerika," tambahnya.
Kapal perang AS, USS Iwo Jima, saat ini ditempatkan di perairan lepas pantai Puerto Rico, kawasan yang berlokasi di sebelah utara Venezuela.