AHY: Desain Giant Sea Wall Pantura Disesuaikan Kondisi Geografis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2025, 08:20
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 9 September 2025. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 9 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa desain pembangunan Giant Sea Wall di Pantura Jawa akan menyesuaikan kondisi geografis setiap wilayah, dengan kombinasi tanggul laut, tanggul pantai, dan rehabilitasi mangrove.

Hal itu disampaikan AHY seusai melaporkan gambaran utuh serta detail target investasi program tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 9 September 2025.

“Saya bersama Laksamana Didit selaku Kepala Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa dan tim tadi menghadap Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mendapatkan arahan sekaligus kami melaporkan sejumlah progres dalam perencanaan pembangunan Giant Sea Wall,” kata AHY.

Baca Juga: AHY Ajak Masyarakat Junjung Tinggi Semangat Persatuan Lewat Unhan Belanegarun

Ia menjelaskan, pada kawasan yang mengalami penurunan tanah (land subsidence) parah, diperlukan tanggul laut yang dibangun beberapa kilometer dari garis pantai. Namun, untuk daerah dengan kondisi sedang cukup dilakukan penguatan tanggul pantai, sedangkan kawasan yang relatif masih baik dinilai lebih efektif menggunakan rehabilitasi mangrove.

“Jadi akan ada kombinasi antara tanggul laut, tanggul pantai, dan mangrove sesuai kebutuhan masing-masing daerah,” ujar AHY.

Menurutnya, pemerintah masih akan melengkapi kajian sebelum menetapkan langkah teknis maupun skema investasi proyek strategis tersebut. Ia menyebut, peluang investasi dapat melibatkan pihak dari dalam maupun luar negeri.

“Ada (investasi, red) dalam dan luar negeri, sejumlah negara. Tentu kita sedang pertimbangkan masak-masak semuanya,” ucap AHY.

Baca Juga: DPR Tunjuk Wahyudi Anas Sebagai Kepala BPH Migas Periode 2025–2029

Ia menegaskan pembangunan tanggul raksasa ini menjadi proyek proteksi esensial untuk menyelamatkan jutaan masyarakat pesisir dari ancaman banjir rob dan penurunan tanah.

“Kita ingin melindungi masyarakat Pantura yang setiap saat terancam bencana, sekaligus menjaga kawasan industri strategis serta kawasan ekonomi khusus yang banyak tersebar di pantai utara Jawa,” katanya.

AHY juga menilai pembentukan Badan Otorita Pengelola Pantura Jawa akan berfokus pada penyusunan master plan hingga eksekusi pembangunan dengan koordinasi langsung bersama Kemenko Infrastruktur.

Proyek lintas provinsi ini akan mencakup wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur, serta melibatkan berbagai kabupaten/kota di sepanjang Pantura. Pemerintah berharap pembangunan Giant Sea Wall tidak hanya melindungi warga pesisir, tetapi juga menjamin keberlangsungan kawasan industri yang menopang perekonomian nasional.

Baca Juga: AHY: Tanggul Laut Pantura Jawa Akan Dikombinasikan dengan Mangrove

(Sumber: Antara)

x|close