Direktur Imparsial Laporkan Serangkaian Teror ke Polda Metro Jaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2025, 08:49
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Adiantoro
Editor
Bagikan
Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputro. Direktur Imparsial Ardi Manto Adiputro. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Imparsial, Ardi Manto Adiputro, resmi melaporkan rangkaian serangan teror yang menimpanya ke Polda Metro Jaya. Laporan tersebut mencakup pembobolan mobil hingga hilangnya dokumen penting milik lembaganya. 

Ardi hadir bersama kuasa hukumnya di Polda Metro Jaya. Laporan tercatat dengan nomor LP/B/6318/IX/2025/SPKT/Polda Metro Jaya, tertanggal Selasa, 9 September 2025.

"Melaporkan serangan yang berulang terhadap saya pribadi maupun juga kami di Imparsial dalam beberapa waktu belakangan ini. Kira-kira semenjak dari Desember 2024, Januari 2025, Juli 2025, Agustus dan sampai September 2025 ini," ujar Ardi di Jakarta.

Baca Juga: Pergi Tanpa Pamit, Wanita Bernama Athaya Kalila Zahra Dinyatakan Hilang

Terkait insiden pembobolan mobilnya, Ardi menjelaskan peristiwa itu terjadi saat ia berhenti makan di sebuah rumah makan di Jalan Wibawa Mukti, Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi, Senin, 8 September 2025 malam. Hanya dalam 25 menit meninggalkan mobil, kaca kendaraannya sudah pecah.

"Terus saya infokan ke tempat makan kalau mobil saya barusan dibobol, 'Oh ini baru kejadian pertama di tempat kami', katanya. Kemudian, saya ingatkan, 'ya mudah-mudahan ini enggak terjadi, ingatkan pelanggan yang lain, jangan sampai ini juga terjadi berikutnya'. Saya tanya ke rumah makan itu, mereka tidak punya CCTV. Dan jarak dari tempat yang ada CCTV, cukup jauh," jelasnya.

Yang membuatnya heran, barang-barang berharga seperti spion dan dompet tetap utuh, sedangkan yang hilang justru dokumen kegiatan Imparsial.

"Itu dokumen kegiatan aktivitas Imparsial. Kalau jatuh di tangan orang yang memang punya niat untuk melemahkan kerja-kerja kami, itu mungkin berguna," kata Ardi.

Baca Juga: Presiden Venezuela Kerahkan 25.000 Tentara ke Perbatasan

Ia menduga teror yang dialami berkaitan dengan aktivitas advokasi Imparsial, termasuk pendampingan korban demonstrasi. Selain mobil, akun WhatsApp Ardi juga mengalami serangan pada 20 dan 28 Agustus 2025.

Oleh karena itu, setelah berdiskusi, Ardi memutuskan melaporkan kasus ini kepada polisi dengan harapan pelaku segera terungkap.

"Kami perlu mendesak kepolisian untuk mengungkap kira-kira kenapa hal ini berulang kemudian juga terjadi pada momen-momen tertentu," tegasnya.

(Sumber: Antara)

x|close