Danau Toba Kembali Raih Status Kartu Hijau UNESCO

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Sep 2025, 17:10
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi pemandangan Danau Toba di Sumatera Utara. Ilustrasi pemandangan Danau Toba di Sumatera Utara. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pariwisata mengumumkan bahwa Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba di Sumatera Utara berhasil meraih kembali status kartu hijau UNESCO.

“Saya mengapresiasi kolaborasi dan kerja keras semua pihak mulai dari gubernur, kepala daerah, badan pengelola, dan stakeholder pariwisata yang sudah menjalankan semua masukan dari tim asesor sehingga Danau Toba bisa kembali menjadi kartu hijau,” kata Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana di Jakarta, Rabu, 10 September 2025.

Widiyanti menekankan keberhasilan ini dicapai berkat kolaborasi dan sinergi semua pihak terkait. Salah satu langkah Kementerian Pariwisata adalah memberikan dukungan melalui fasilitasi dan koordinasi dalam pelaksanaan “The 1st International Conference: Geo tourism Destination Toba Caldera UNESCO Global Geopark 2025”.

Baca Juga: Air Danau Toba Berwarna Cokelat, Bobby Nasution Buka Suara

Status kartu hijau Danau Toba ditetapkan melalui Sidang Council UNESCO Global Geoparks (UGGp) yang digelar pada 5-6 September 2025 di Chili. Geopark Danau Toba menerima kartu hijau bersama Geopark Rinjani Lombok di NTB dan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu di Jawa Barat.

Untuk menjaga kualitas Geopark Global UNESCO, Widiyanti menyebut setiap geopark harus menjalani proses revalidasi menyeluruh setiap empat tahun. Green card menunjukkan perpanjangan status Geopark Global UNESCO selama empat tahun.

Baca Juga: Kebakaran di Kawasan Hotel Danau Toba Medan, Asap Hitam Pekat Membumbung Tinggi

“Sementara kartu kuning membatasi perpanjangan menjadi dua tahun, sekaligus memberikan waktu bagi geopark untuk menindaklanjuti rekomendasi Dewan. Dari 44 revalidasi yang dipertimbangkan, Dewan memberikan 38 kartu hijau dan 6 kartu kuning,” ujarnya.

Widiyanti menilai status ini bukan hanya bentuk perlindungan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk membuka ruang pembelajaran dan mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

Ia menambahkan bahwa Geopark Kaldera Toba merupakan wujud nyata visi pariwisata Indonesia, sebuah destinasi yang menghadirkan keseimbangan antara alam, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Sebagai langkah berikutnya, Widiyanti menjelaskan bahwa sidang Council UNESCO Global Geoparks (UGGp), yang dihadiri sekitar 150 pengamat dari 32 negara anggota, akan menyampaikan laporan kepada Dewan Eksekutif UNESCO untuk mendapatkan pengesahan pada pertengahan tahun 2026.

(Sumber: Antara)

x|close