Ntvnews.id, Tel Aviv - Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menegaskan bahwa negaranya tidak selalu bertindak berdasarkan kepentingan Amerika Serikat. Pernyataan ini muncul setelah serangan Israel yang menargetkan para pemimpin Hamas di Qatar mendapat teguran langka dari Presiden AS Donald Trump.
Gedung Putihmenyatakan bahwa Trump tidak sepakat dengan keputusan Israel melakukan operasi militer di wilayah sekutu AS tersebut.
"Kami tidak selalu bertindak demi kepentingan Amerika Serikat. Kami berkoordinasi, mereka memberi kami dukungan yang luar biasa, kami menghargai itu, tetapi terkadang kami membuat keputusan dan memberi tahu Amerika Serikat," kata Danon kepada sebuah stasiun radio Israel, dilansir dari AFP, Kamis, 11 September 2025.
"Itu bukan serangan terhadap Qatar; itu adalah serangan terhadap Hamas. Kami tidak menentang Qatar, atau terhadap negara Arab mana pun, kami saat ini menentang organisasi teroris," tambahnya.
Baca Juga: Prabowo Telepon Emir Qatar, Tanya Kondisi dan Kecam Keras Serangan Israel ke Doha
Danon juga menyebut Israel "masih menunggu hasil" dari operasi tersebut. "Masih terlalu dini untuk mengomentari hasilnya, tetapi keputusan ini tepat," ujarnya.
Menurut Hamas, sedikitnya enam orang tewas akibat serangan udara Israel di ibu kota Doha, Qatar, pada Selasa, 9 September 2025 waktu setempat. Salah satu korban adalah anak dari negosiator utama Hamas. Meski demikian, para pemimpin senior Hamas di Doha dilaporkan selamat dari serangan itu, sebagaimana diberitakan Al Arabiya.
Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Doha Qatar
Qatar sendiri mengecam keras tindakan Israel yang dianggap menargetkan rumah para anggota biro politik Hamas yang bermukim di negara tersebut, yang juga menjadi pusat kepemimpinan organisasi itu.
Dalam pernyataannya, Hamas menyebut tiga pengawal serta seorang ajudan dari Khalil al-Hayya, negosiator utama mereka, turut menjadi korban tewas. Putra laki-laki Al-Hayya juga tewas dalam serangan itu.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Qatar dalam pernyataan terpisah mengungkapkan bahwa seorang anggota pasukan keamanan internal mereka tewas, sementara beberapa personel lainnya mengalami luka akibat serangan Israel.