Ntvnews.id, Jakarta - Dua warga Gianyar tewas akibat tertimpa longsor, Rabu (10/9). Kedua korban, Ni Made Latip, 75, warga Banjar Peteluan, Desa Temesi, Kecamatan/Kabupaten Gianyar dan Ni Made Rupet, 87, warga Banjar Lebih Duur Kaja, Desa Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar.
Dikutip dari NusaBali, Bencana ini juga menyebabkan tiga orang cucu Ni Made Latip luka-luka. Kepala BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, membenarkan bencana alam menelan dua korban jiwa di Kecamatan Gianyar. Hujan turun terus menerus dengan curah tinggi menjadi pemicu sejumlah bencana di Gianyar.
View this post on Instagram
Informasi di lapangan, kronologi peristiwa memilukan tersebut yakni sekitar pukul 03.00 Wita, I Komang Kariana, tiba-tiba mendengar suara gemuruh. Awalnya dia mengira terjadi gempa, secepatnya dia keluar kamar. Setelah di luar kamar, saksi melihat air keluar dari kamar Ni Made Latip. Di kamar itu, korban yang merupakan ibu kandungnya tidur bersama ketiga putrinya.
Komang Kariana bersama istrinya mendobrak pintu kamar korban untuk menyelamatkan penghuni di dalamnya. Saat pintu terbuka, saksi melihat tembok kamar di bagian utara jebol menimpa korban. Sementara ketiga putrinya, Ni Putu Tina Puspantari, 22, Ni Kadek Dwi Pusparianti, 20, dan Ni Komang Tika Puspita Putri, 12, selamat dari maut, namun mengalami luka-luka. Keluarga langsung mengevakuasi korban dan membawanya ke RS Famili Husada. Namun, nyawa korban tidak tertolong lagi, dokter menyatakan korban sudah meninggal dunia.
Baca Juga: Basarnas Siaga Evakuasi Karyawan Freeport yang Terjebak Longsor
Sementara, di Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Ni Made Rupet, 87, meninggal tertimpa tembok akibat tanah senderan longsor. Bencana juga terjadi di sejumlah lokasi. Di antaranya, jembatan jebol dilintasi truk di Desa Singakerta, Desa Lotunduh, Kecamatan Ubud. Forkopimda Kabupaten Gianyar turun meninjau di sejumlah titik bencana dan menyerahkan bantuan paket sembako kepada keluarga korban sebagai bentuk empati dan dukungan bagi warga yang terdampak.