Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan pengawasan berlapis akan diterapkan terhadap PT Gag Nikel yang kembali beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Audit lingkungan yang dilakukan menunjukkan perusahaan memperoleh peringkat hijau dalam evaluasi Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER).
Hanif, yang juga Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), di Jakarta Utara pada Kamis, 11 September 2025, mengatakan, “Jadi arahan Bapak Presiden, meskipun kita tidak cabut Gag, tetapi pengawasannya harus berlapis-lapis. Kami sudah lakukan, jadi secara rutin kami akan menambah intensitas kunjungan ke Gag.”
Ia menambahkan, pihaknya telah menyusun audit lingkungan tambahan sebagai bentuk tindak lanjut atas instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memperketat pengawasan aktivitas tambang di pulau kecil tersebut. “Jadi ada penambahan beban pengawasan, penambahan komponen dan variabel pengawasan. Kemudian juga ada peningkatan intensitas kunjungan,” tutur Hanif.
Baca Juga: Istri Mantan PM Nepal Ternyata Masih Hidup, Tapi Alami Luka Bakar Serius
Sebelumnya, pemerintah menerima aduan masyarakat terkait aktivitas tambang di Raja Ampat yang dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati dan memiliki ekosistem rentan terhadap pencemaran. Atas pertimbangan itu, pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) di wilayah tersebut, yakni milik PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Melia Raymond Perkasa, dan PT Kawai Sejahtera.
Adapun PT Gag Nikel, anak usaha PT Antam Tbk, sempat dihentikan sementara untuk peninjauan dan audit lingkungan. Setelah melalui proses tersebut, perusahaan kembali beroperasi pada Rabu, 3 September 2025.
(Sumber: Antara)