BPBD Bali Catat 18 Korban Meninggal akibat Banjir Hingga Jumat Pagi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Sep 2025, 13:36
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Dokumentasi BPBD Bali, Basarnas, dan TNI saat proses evakuasi korban meninggal dunia dampak banjir besar di Denpasar, Bali, Kamis, 11 September 2025. Dokumentasi BPBD Bali, Basarnas, dan TNI saat proses evakuasi korban meninggal dunia dampak banjir besar di Denpasar, Bali, Kamis, 11 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Denpasar - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali melaporkan sebanyak 18 orang meninggal dunia akibat banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Bali sejak Rabu, 10 September 2025 dini hari, dengan mayoritas korban berasal dari Kota Denpasar. 

Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, di Denpasar, Jumat, 12 September 2025 mengatakan, “Total meninggal dunia 18 orang, dari Kota Denpasar 12, Kabupaten Gianyar tiga, Kabupaten Jembrana dua, dan Kabupaten Badung satu orang.”

Ia menambahkan, di luar 18 korban tersebut, masih ada dua orang lainnya yang masuk daftar pencarian tim SAR gabungan.

Baca Juga: Korban Tewas Serangan Udara Israel di Yaman Jadi 46 Orang

Berdasarkan rangkuman BPBD Bali, hingga hari ketiga setelah banjir, tercatat 163 titik banjir, 64 titik tanah longsor, 35 titik pohon tumbang, dua jembatan putus, tiga titik jalan rusak, dan 21 titik tembok jebol. Bencana banjir paling banyak terjadi di Denpasar dengan 81 titik, disusul Gianyar 15 titik, Badung 12 titik, Tabanan 28 titik, Jembrana 23 titik, dan Karangasem empat titik.

Untuk tanah longsor, Tabanan menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak yaitu 43 titik. Pohon tumbang juga paling banyak terjadi di Tabanan dengan 17 titik. Sementara itu, jalan rusak ditemukan di Bangli dua titik, dan tembok jebol paling banyak terjadi di Karangasem dengan 11 titik.

Agung Teja memperkirakan nilai kerugian akibat kerusakan 514 unit bangunan mencapai Rp28.915.360.000.

“Dengan rincian Kota Denpasar 474 los, kios, dan ruko bangunan rusak di Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari senilai Rp25.537.360.000, Bangli tiga bangunan rusak dengan estimasi kerusakan Rp292.000.000,” jelasnya.

Ia menambahkan, di Tabanan ditemukan 29 bangunan rusak dengan estimasi kerugian Rp3.086.000.000, di Karangasem enam bangunan rusak dengan nilai kerusakan yang masih dihitung, serta di Gianyar terdapat bangunan rusak dengan nilai kerusakan yang juga masih dalam proses penghitungan.

Baca Juga: Pramono Pastikan Tak Ada Kenaikan Kasus Campak di Jakarta

Selama tiga hari terakhir, pemerintah juga membentuk posko-posko pengungsian yang kini berangsur berkurang jumlah pengungsi seiring membaiknya kondisi. Saat ini, posko pengungsian masih ada di Denpasar dengan 186 pengungsi tersebar di enam pos, dan di Jembrana dengan 250 pengungsi di dua pos.

(Sumber: Antara)

x|close