Fadli Zon: Pelestarian Warisan Sejarah Bisa Dilakukan oleh Pewaris

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Sep 2025, 15:35
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Menteri Kebudayaan Fadli Zon. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menekankan pentingnya pelestarian warisan sejarah tokoh bangsa, termasuk melalui upaya yang dilakukan oleh para pewaris tokoh tersebut.

“Kalau kita lihat museum yang didasarkan dari perjalanan seperti Pak Soesilo Soedarman ini bisa diikuti juga oleh para tokoh-tokoh lain dan juga oleh para pewarisnya. Kita bisa mewarisi sejarah yang luar biasa dan banyak cerita yang tidak hilang,” ujar Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Museum Soesilo Soedarman yang berada di Cilacap, Jawa Tengah, diresmikan pada tahun 2000 sebagai penghormatan untuk almarhum Jenderal Soesilo Soedarman (1928 – 1997). Jenderal Soesilo lahir pada 10 November 1928 di Cilacap dan wafat pada 18 Desember 1997. Ia merupakan perwira tinggi militer Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada Kabinet Pembangunan VI (1994–1997), Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V (1988–1993), serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (1986–1988).

Baca Juga: Menbud Fadli Zon Resmikan Forum Chandi 2025 sebagai Wadah Promosi Budaya Indonesia

Museum ini menyimpan berbagai koleksi memorabilia dan artefak militer, termasuk senjata, mobil dinas, seragam, artikel, dan foto-foto Soesilo selama hidupnya sebagai perwira TNI dan pejabat publik.

Selain itu, Fadli juga mengunjungi Museum Pusaka Kalibening di Dusun Kalibening, Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Jawa Tengah, yang menyimpan benda-benda pusaka bersejarah. Koleksi museum ini berasal dari sumbangan warga setempat, dengan total 724 benda pusaka, seperti keris, pedang, tongkat, kitab kuno, dan lain-lain.

Baca Juga: Menbud Fadli Zon Resmikan SANFFEST 2025, Dorong Santri Jadi Sineas Muda

Museum Pusaka Kalibening saat ini tengah melaksanakan tradisi jamasan pusaka, yaitu ritual pembersihan dan perawatan pusaka leluhur seperti keris dan tombak, sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang sekaligus pelestarian nilai budaya dan spiritual. Biasanya, ritual ini dilakukan setahun sekali pada bulan Suro (Muharram), namun di museum ini digelar pada bulan Maulid.

Kunjungan budaya ini menjadi momen refleksi penting untuk meningkatkan kualitas museum di Indonesia, agar tidak hanya berfungsi sebagai ruang edukasi, tetapi juga sebagai tempat pelestarian sejarah dan nilai kearifan lokal.

Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan berkomitmen menjadikan museum sebagai pusat perlindungan kebudayaan, sejarah, dan tradisi yang dapat dinikmati lintas generasi.

Sumber: ANTARA

x|close