Ntvnews.id, Istanbul - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menegaskan bahwa serangan Israel ke Qatar yang menewaskan sejumlah anggota Hamas tidak akan memengaruhi hubungan Washington dengan Tel Aviv, meskipun menimbulkan ketidakpuasan di pemerintahan AS.
Rubio menyatakan kepada wartawan sebelum berangkat ke Inggris dan Israel pada Sabtu,13 September 2025, “Jelas kami tidak senang dengan hal itu, presiden juga tidak senang. Namun hal itu tidak akan mengubah sifat hubungan kami dengan Israel, tetapi kami harus membicarakannya -- terutama soal dampaknya terhadap upaya diplomasi untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.”
Serangan Israel terjadi pada Selasa, 9 September 2025 dengan menghantam sebuah kompleks perumahan di Doha yang menjadi tempat tinggal para pemimpin Hamas. Aksi tersebut menewaskan lima anggota Hamas dan seorang pejabat keamanan Qatar yang sedang membahas usulan baru dari AS untuk mengakhiri perang di Gaza.
Baca Juga: Discord Bantah Tersangka Penembak Charlie Kirk Gunakan Platformnya
Hamas kemudian mengidentifikasi para anggotanya yang tewas, yakni Humam al-Hayya, putra pemimpin kelompok Khalil al-Hayya; direktur kantor Jihad Labad; serta tiga pengawal Abdullah Abdul Wahid, Moamen Hassouna, dan Ahmad Abdulmalik. Seorang personel keamanan Qatar, Kopral Badr Saad Al-Dosari, juga turut menjadi korban.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 64.000 orang dilaporkan meninggal akibat serangan Israel di Gaza. Qatar, bersama Amerika Serikat dan Mesir, hingga kini berperan sebagai mediator dalam negosiasi untuk menghentikan perang tersebut.
(Sumber: Antara)