Ntvnews.id, Beijing - Militer Filipina pada Minggu, 14 September 2025 mengumumkan pelaksanaan latihan gabungan dengan Pasukan Bela Diri Maritim Jepang serta Angkatan Laut Amerika Serikat di Laut China Selatan. Latihan ini menjadi penegasan kerja sama trilateral di tengah meningkatnya langkah koersif China di kawasan tersebut.
Dilansir dari Sputnik, Senin, 15 September 2025, latihan tiga arah ini merupakan yang pertama kalinya digelar di Laut China Selatan sejak Maret, dengan melibatkan Manila, Tokyo, dan Washington.
Pejabat Filipina menyebutkan latihan yang berlangsung selama dua hari sejak Jumat itu bertujuan memperlihatkan koordinasi operasional di wilayah perairan yang kian dipengaruhi oleh dominasi Beijing.
Baca Juga: Toyota Gandeng Huawei dan Xiaomi, Kembangkan Sedan Listrik bZ7 di China
Sebagai respons, China dalam pernyataan yang dirilis bersamaan dengan pengumuman latihan tersebut menyebut bahwa pihaknya juga menggelar patroli selama dua hari hingga Sabtu. Beijing menuding Filipina justru merusak stabilitas kawasan dengan mengundang keterlibatan kekuatan eksternal.
Ketegangan kian memanas setelah China pada Rabu lalu mengumumkan persetujuan pembentukan cagar alam nasional di Scarborough Shoal, wilayah yang berada di dalam zona ekonomi eksklusif Filipina. Manila mengecam keras langkah tersebut.
Baca Juga: Gagang Pintu Mobil Tersembunyi Terancam Dilarang di China
Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Filipina Kazuya Endo menegaskan melalui media sosial bahwa putusan arbitrase 2016 yang menolak klaim Beijing harus dihormati. Pernyataan ini menegaskan dukungan Jepang terhadap sikap Filipina dalam sengketa Laut China Selatan.
Sehari sebelumnya, pada Selasa, Jepang dan Filipina juga sepakat memperkuat kerja sama dalam bidang peralatan dan teknologi pertahanan, yang dinilai sebagai langkah strategis untuk mengimbangi manuver China di kawasan.