Menhut Pastikan Dukungan Penuh untuk Pengembangan TSTH2 Guna Perkuat Ketahanan Pangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Sep 2025, 16:28
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dalam acara Serah Terima Jabatan Wamenhut di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis 18 September 2025. ANTARA/HO-Kemenhut RI Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dalam acara Serah Terima Jabatan Wamenhut di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis 18 September 2025. ANTARA/HO-Kemenhut RI (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung pengembangan Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) yang dinilai berperan penting bagi ketahanan pangan nasional.

"Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura ini merupakan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)," kata Raja Juli Antoni dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 19 September 2025.

Ia menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 35 KHDTK, dan TSTH2 termasuk salah satu yang terbaru.

"Dengan segala otoritas yang kami miliki di Kementerian Kehutanan, kami akan mendukung sepenuhnya pengembangan KHDTK TSTH2 ini," ujarnya menambahkan.

Dalam kunjungan kerja ke TSTH2 di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Menhut mendampingi Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

Baca Juga: Menhut: Kolaborasi dengan Wamenhut Rohmat Perkuat Kehutanan Nasional

Lebih lanjut, Raja Antoni menjelaskan TSTH2 sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bidang ketahanan pangan hingga pengembangan pusat tanaman herbal.

"TSTH2 ini sangat sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto terkait food estate dan ketahanan pangan, di mana membutuhkan bibit dan tanaman yang berkualitas," kata dia.

Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan hayati luar biasa dengan lebih dari 30 ribu spesies tumbuhan, di mana 9.600 di antaranya berkhasiat obat.

"Negara Indonesia memiliki lebih dari 30 ribu spesies tumbuhan, di mana 9.600 jenis di antaranya memiliki khasiat obat. Namun, baru sekitar 300 jenis yang benar-benar masuk dalam pengobatan modern," jelas Raja Antoni.

"Angka ini adalah potret betapa luasnya potensi yang belum tergarap melalui bioprospeksi," imbuhnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi dan peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam pengembangan TSTH2.

"Peningkatan ini bisa dilakukan dengan kerja sama Kemenhut melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM)," pungkas Menhut.

(Sumber: Antara)

x|close