Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamen Sesneg) Juri Ardiantoro menegaskan bahwa pemerintah telah mengambil langkah cepat dalam menangani kasus keracunan yang menimpa siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Juri menyebut upaya cepat ini sebagai bentuk respons pemerintah untuk mencegah dampak negatif yang bisa melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG.
"Jangan sampai terjadi demoralisasi dalam program ini, karena ada sesuatu yang tidak pas," ujarnya saat ditanya soal keracunan massal yang dialami ratusan pelajar setelah mengonsumsi menu MBG di Bandung Barat, Rabu, 24 September 2025.
Insiden tersebut sebelumnya telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh otoritas setempat. Juri menambahkan bahwa berbagai pihak, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kantor Staf Presiden (KSP), telah memberikan laporan perkembangan terkini beserta langkah penanganan yang ditempuh.
Menurutnya, perhatian utama pemerintah bukan sekadar pada distribusi, melainkan juga kualitas makanan agar aman dikonsumsi anak-anak.
Baca Juga: Keluarga Ojol Korban Pemukulan Prajurit TNI Ogah Damai
“Semua hal yang terjadi, baik itu keracunan atau mungkin ada isu lainnya yang tidak pas dalam penyelenggaraan MBG ini, menjadi sesuatu yang tidak diharapkan," ucapnya.
Ia menekankan bahwa pemerintah telah bergerak cepat, mulai dari pemulihan kesehatan siswa hingga penelusuran fakta terkait kasus tersebut.
"Yang penting kita menyelamatkan program yang baik ini, karena program ini dibutuhkan anak-anak kita," tambahnya.
Lebih lanjut, Juri memastikan pemerintah akan mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang.
"Pasti akan kita mencari jalan keluar untuk mengatasi kejadian yang tidak diharapkan ini,” katanya.
Kasus keracunan massal ini dilaporkan terus meluas. Hingga Rabu, 24 September 2025, sebanyak 631 pelajar menjadi korban, terdiri atas 411 orang pada 22 September dan 220 orang pada 24 September.
Baca Juga: Ratusan Siswa di Bandung Barat Kembali Alami Keracunan Usai Konsumsi MBG
Para siswa mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantap paket MBG saat jam makan siang. Gelombang terbaru terjadi di Kecamatan Cipongkor, dengan dugaan sumber makanan berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Pasirsaji, Desa Negalsari.
Beberapa korban tercatat sebagai siswa SMK Karya Perjuangan. Kepala Puskesmas Cipongkor menyebut jumlah korban meningkat pesat hanya dalam rentang waktu dua jam, yakni antara pukul 11.30 hingga 13.00 WIB.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N. Sukandar, memastikan seluruh korban telah mendapat penanganan medis di rumah sakit swasta maupun RSUD setempat.
Hingga kini, Dinas Kesehatan bersama pihak terkait masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab keracunan dan mencegah terulangnya insiden serupa.