Menko AHY Minta Pemda Lebih Proaktif Awasi Kelayakan Bangunan Publik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Okt 2025, 08:35
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi keterangan kepada awak media seusai memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan atau ODOL di Jakarta, Senin (6/10/2025). Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberi keterangan kepada awak media seusai memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan atau ODOL di Jakarta, Senin (6/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta pemerintah daerah lebih proaktif mengawasi kelayakan bangunan publik setelah tragedi ambruknya mushalla Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menelan banyak korban jiwa.

“Saya mengimbau para pemimpin di daerah lebih proaktif lagi meyakinkan agar kondisi infrastruktur bangunan masyarakat yang tidak semua merupakan proyek pemerintah, banyak sekali itu adalah aset pribadi, aset komunal, proyek swadaya yang harus saling mengingatkan dan harus diawasi,” kata AHY seusai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Implementasi Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan (ODOL) di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.

AHY menyampaikan duka mendalam atas tragedi tersebut dan menegaskan pentingnya penegakan standar konstruksi yang memenuhi aspek keselamatan serta keamanan bangunan. Ia menjelaskan, hasil koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, Basarnas, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menunjukkan penyebab utama ambruknya bangunan adalah kondisi konstruksi yang tidak sesuai standar keselamatan.

Baca Juga: Menko AHY Ungkap Alasan Alat Berat Tak Langsung Dikerahkan Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

“Memang akibat kondisi bangunan yang tidak layak, bisa dikatakan tidak sesuai dengan standar konstruksi yang memenuhi aspek keamanan. Ini yang menyebabkan abruknya bangunan sehingga mengakibatkan banyak sekali korban jiwa,” ujar AHY.

Menurutnya, tragedi ini menjadi peringatan keras bagi semua pihak agar lebih disiplin dalam menerapkan standar bangunan, terutama untuk fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah. AHY juga mendorong pemerintah daerah agar memastikan bangunan milik masyarakat, baik swasta maupun komunal, memenuhi syarat teknis dan diawasi secara berkala oleh otoritas terkait.

Ia menegaskan, keselamatan manusia harus menjadi prioritas utama. Langkah-langkah preventif, termasuk inspeksi dan audit bangunan publik, harus dilakukan secara menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Mari kita sama-sama menegakkan kembali standar konstruksi bangunan yang memang memenuhi aspek yang layak dan juga aman buat semua,” imbuh AHY.

Baca Juga: Prabowo Apresiasi Kinerja Aparat, Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara untuk Rakyat

Berdasarkan data Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) per Senin6 Oktober 2025 pukul 19.00 WIB, tercatat 63 korban meninggal dunia, enam di antaranya merupakan bagian tubuh yang tidak utuh akibat ambruknya mushalla Pondok Pesantren Al Khoziny. Dari 167 korban yang berhasil dievakuasi, 104 orang dinyatakan selamat. Pihak berwenang memprediksi masih ada sekitar 10 korban tertimbun reruntuhan yang hingga kini masih dalam proses pencarian.

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close