Kemlu Imbau WNI di Filipina Tetap Waspada Pasca Gempa Besar Magnitudo 7,4
NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2025, 17:13
Muhammad Fikri
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Sejumlah korban mendapat perawatan di Rumah Sakit Provinsi Cebu setelah gempa berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang provinsi Cebu, Filipina (1/10/2025). (ANTARA)
Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengimbau warga negara Indonesia (WNI) di Filipina agar tetap waspada dan memperhatikan keamanan pribadi setelah gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Kepulauan Mindanao di Filipina selatan pada Jumat pagi waktu setempat.
Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Davao City yang berdekatan dengan pusat gempa telah berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas masyarakat Indonesia.
“KJRI telah menyampaikan imbauan agar para WNI tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa susulan,” ujar Judha secara tertulis menanggapi pertanyaan wartawan di Jakarta, Jumat, 10 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada WNI yang dilaporkan menjadi korban akibat gempa tersebut. Saat ini terdapat sekitar 8.700 WNI yang menetap di wilayah Filipina selatan.
Judha juga menegaskan bahwa KJRI Davao City meminta para WNI untuk terus memantau informasi dan arahan dari otoritas lokal, serta segera menghubungi KJRI apabila menghadapi situasi darurat.
Gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo itu mengguncang wilayah selatan Filipina pada Jumat pagi. Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), pusat gempa berada sekitar 127,9 kilometer dari kota Davao di Kepulauan Mindanao dengan kedalaman 58 kilometer.
Gempa tersebut sempat memicu peringatan tsunami yang kemudian dicabut oleh otoritas Filipina. Berdasarkan informasi pemerintah setempat, tiga warga Filipina dilaporkan meninggal dunia akibat gempa tersebut.
Sementara itu, kantor berita Filipina PNA melaporkan bahwa Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah memerintahkan seluruh badan pemerintah terkait penanggulangan bencana untuk segera mengaktifkan komunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas daerah yang terdampak.
“Operasi pencarian, penyelamatan, dan pertolongan telah disiapkan dan akan diturunkan begitu situasi aman,” kata Marcos. Ia menambahkan bahwa departemen pemerintah terkait juga telah menyiapkan pasokan bantuan serta layanan medis darurat bagi para korban.