Ntvnews.id, Orlando - Dua penumpang Frontier Airlines yang sempat membuat keributan di dalam pesawat pada Mei lalu kini resmi didakwa ke pengadilan. Keduanya dituduh melakukan kekerasan dan melontarkan kata-kata kasar kepada pramugari selama penerbangan.
Dilansir dari New York Post, Selasa, 14 Oktober 2025, kedua penumpang itu adalah Kiera Lyons (22) dan Maura Flores (31). Mereka ditangkap di Bandara Internasional Orlando pada 15 Mei setelah dianggap mabuk dan membuat kekacauan di dalam pesawat menuju Garden State. Seluruh tindakan agresif mereka bahkan terekam dalam kamera tubuh (body cam) petugas.
Dalam video yang dirilis, seorang petugas polisi Orlando terlihat mendekati pekerja maskapai yang terduduk di lantai usai dugaan penyerangan.
"Yang lebih dulu mendorong saya adalah yang bertubuh pendek dan kurus, lalu saudaranya melakukan setelahnya," ujar pekerja Frontier Airlines tersebut kepada petugas.
Menurut keterangan maskapai, insiden bermula saat kedua penumpang menolak keluar dari pesawat meski telah diminta berulang kali. Mereka berteriak, mengumpat, dan membuat kekacauan. Saat akhirnya keluar, Lyons sempat mengeluarkan kata-kata kasar kepada pramugari dan mendorong petugas di gerbang. Aksi itu turut dibenarkan oleh kru pesawat yang bertugas.
Baca Juga: Ngeri, Penumpang Pesawat Tewas Tersedak Daging
Lyons mengaku dirinya mengalami gangguan kecemasan dan depresi yang menyebabkan hiperventilasi. Ia mengatakan sempat merasa mual di kamar mandi sebelum pramugari memintanya turun dari pesawat.
Sementara itu, Flores menyatakan bahwa pramugari sempat menanyakan apakah adiknya mabuk, dan ia menjawab, "Ya, saya minum beberapa gelas."
Situasi semakin memanas ketika Lyons mengklaim bahwa seorang karyawan pria maskapai diduga menyentuh dadanya, yang membuat dirinya dan sang kakak marah besar. Ia bahkan menunjukkannya dengan mendorong dada petugas tersebut.
Baca Juga: Heboh Pesawat Putar Balik Setelah 3 Jam Terbang, Ada Apa?
Tak lama kemudian, Lyons diborgol, membuat kakaknya semakin emosi. Keduanya sempat berusaha kabur, namun berhasil diamankan oleh polisi. Dalam rekaman berikutnya, mereka terlihat berteriak dan mengamuk di mobil patroli, meminta agar borgol mereka dilepas.
Berdasarkan dokumen Sirkuit Yudisial Kesembilan Florida, Lyons dan Flores didakwa dengan penyerangan tingkat pertama serta perilaku tidak tertib tingkat kedua karena menyerang petugas gerbang bandara. Akibat insiden itu, salah satu karyawan maskapai mengalami luka ringan.
Meski demikian, kasus kedua saudari tersebut akhirnya ditutup dan dirujuk ke program intervensi pra-persidangan (PTI) pada 17 September sebagai bagian dari penyelesaian hukum alternatif.
Insiden ini menambah panjang daftar kasus kekerasan dan gangguan penumpang di penerbangan Amerika Serikat, yang terus menjadi perhatian serius bagi otoritas penerbangan sipil dan maskapai penerbangan komersial.